Mohon tunggu...
Euis Pupu
Euis Pupu Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (Magister PAUD)

Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak - Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Calistung sebagai Paradoks di Pendidikan Anak Usia Dini

12 Juni 2022   17:06 Diperbarui: 22 Juni 2022   09:55 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggambar pun sudah bisa dikatakan menulis untuk anak usia TK, dan mendongeng atau menceritakan sesuai gambar dengan bahasanya sendiri pada buku bacaan sudah termasuk kegiatan membaca bagi anak usia dini. Bahkan anak sedang bermain peran jadi pedagang dan pembeli itu juga sudah belajar berhitung.

Tapi kegiatan di atas tidak dikatakan belajar calistung bagi orang tua. Orang tua menganggap bahwa membaca adalah menghapal huruf, suku kata dan kata yang dirangkai dengan menggunakan buku bacaan berseri pula tanpa gambar. 

Menulis menurut orang tua adalah menorehkan coretan huruf, suku kata dan kata di atas buku bergaris yang membuat anak tidak bisa menuliskan atau mencoret sesuai keinginannya sendiri. 

Bahkan berhitung di usia TK sudah ada yang menuliskan angka-angka dengan model penjumlahan dan pengurangan sama halnya penyampaian kepada anak usia Sekolah Dasar.

Dan, ketika Guru TK menyampaikan hal tersebut, banyak orang tua yang mengatakan bahwa karena sudah tuntutan masuk Sekolah Dasar bahkan sebagian Sekolah Dasar menjadikan calistung sebagai prasyarat masuk ke lembaga tersebut. 

Imbasnya banyak orang tua yang menuntut kepada lembaga TK untuk mengajarkan calistung dengan harapan bisa membaca lancar ketika masuk ke SD, upaya lain dengan memasukkan anak ke tempat les.

Filosofi Ki Hajar Dewantara permainan itu adalah pendidikan, dalam hal ini selaras dengan ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegrasikan dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. 

Untuk menarik garis merah dari isu di atas maka kita harus bisa menciptakan pembalajaran calistung bagi anak usia dini yang memerdekakan anak dengan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang sejalan dengan kata bermain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun