Pada rentang akhir tahun 2019 hingga pertengahan 2022 dunia dilanda pandemi Covid-19. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi pandemi. Sehingga 213 negara terdorong saling bekerja sama untuk mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta mengembangkan kebijakan untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Covid-19 merupakan penyakit yang ditularkan melalui tetesan air liur atau butiran air yang keluar dari hidung saat seseorang yang sudah terinfeksi virus Corona bersin atau batuk. Mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang merupakan mayoritas tanda orang yang terpapar Covid-19. Pandemi Covid-19 bermula pada 31 Desember 2019 ketika China mengungkapkan pada WHO tentang sejenis infeksi pneumonia yang belum jelas penyebabnya di Kota Wuhan, Wilayah Hubei, China. Lalu, melalui Presiden Joko Widodo, Indonesia mengonfirmasi dua kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak negatif dari pandemi global Covid-19 menyadari bahwa ketersediaan alat dan ketidakmampuan Indonesia untuk mengatasi masalah kesehatan nasional tidak mungkin untuk dapat memitigasi pandemi sendiri. Akibatnya, Indonesia melibatkan pihak luar untuk menghadapi penyebaran Covid-19. Kementerian Luar Negeri secara aktif terlibat dalam diplomasi vaksin untuk memperoleh vaksin tambahan. Istilah diplomasi vaksin yang digunakan Indonesia mengacu pada upaya negara untuk berkolaborasi dalam produksi vaksin dan obat Covid-19 yang terjangkau. Dalam konteks diplomasi vaksin yang digencarkan Indonesia selama pandemi Covid-19 ada kecenderungan diplomasi tersebut dilakukan dalam rangka memfasilitasi ketersedian vaksin bagi Indonesia sekaligus memenuhi kepentingan dan keamanan nasional Indonesia dari ancaman Covid-19. Lalu, bagaimana aktivitas SWOT Indonesia ketika melakukan diplomasi vaksin pada masa pandemi Covid-19?
Strengths
Kemampuan diplomat Indonesia dan Kementerian Luar Negeri untuk memperoleh dan mengamankan pasokan vaksin yang memadai menunjukkan keberhasilan diplomasi vaksin Indonesia. Kerjasama bilateral, regional, dan multilateral melalui pertukaran vaksin, pembagian dosis, hibah, dan pembelian langsung dari negara penghasil vaksin, Indonesia mampu memperoleh pasokan vaksinnya. Adapun jenis vaksin yang diperoleh Indonesia antara lain AstraZeneca, Sinovac, Pfizer, Sinopharm, dan Moderna. Fasilitas COVAX, GAVI, USAID, dan CEPI adalah organisasi yang digunakan Indonesia untuk melakukan diplomasi vaksin multilateral. COVAX, GAVI, dan USAID telah menyalurkan dan mengalokasikan pasokan vaksin ke Indonesia selama pandemi Covid-19. Melalui CEPI, PT Bio Farma terpilih untuk berpartisipasi dalam pengembangan vaksin Covid-19. Tidak hanya itu, Indonesia juga mendapat jaminan pasokan vaksin melalui kerja sama bilateral dengan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Perancis, China, dan Jepang.
Weaknesses
Sebagai bagian dari diplomasi kesehatan global, seharusnya diplomasi vaksin tidak hanya terfokus pada jumlah dosis vaksin yang diterima Indonesia, tetapi juga distribusi vaksin ke setiap daerah di Indonesia. Pada awal pelaksanaan vaksinasi, pulau Jawa dengan daerah yang sudah maju menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Maka, ada kemungkinan distribusi vaksin dan penerimaan vaksin kepada masyarakat Indonesia tidak merata. Ketimpangan tersebut ditunjukkan dengan menurunnya jumlah penduduk Indonesia yang telah divaksinasi pada setiap dosis, dengan kelompok rentan seperti lansia, penduduk yang memiliki penyakit penyerta, ibu hamil, masyarakat adat, dan penyandang disabilitas tidak menerima dosis kedua. Distribusi dan penerimaan vaksin yang belum merata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia pada saat pandemi Covid-19.
Opportunities
Indonesia menegaskan bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama terhadap vaksin. Indonesia melihat diplomasi vaksin sebagai sarana kerjasama internasional yang memungkinkan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap vaksin. Karena Indonesia tidak memiliki kekuatan besar di bidang kesehatan, fokusnya jelas pada promosi vaksin untuk kepentingan internasional, khususnya negara berkembang. Tujuan diplomasi vaksin Indonesia adalah untuk meratakan jalan dan membuat vaksin lebih mudah diakses. Sebagai Co-chair dari COVAX AMC yang anggotanya merupakan negara dengan pendapatan menengah ke bawah, Indonesia terus menyuarakan bahwa akses terhadap vaksin dapat dilakukan dengan cara yang lebih merata dan adil melalui serangkaian komunikasi intens kepada negara donor ataupun Covax Facility. Berbagai negara telah menerima bantuan vaksin sebagai hasil dari keterlibatan aktif Indonesia, seperti Ghana dan Pantai Gading. Tidak hanya itu, kerja sama Indonesia dan China masih terjalin pada saat pandemi Covid-19 dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat distribusi vaksin Covid-19 China di Asia Tenggara.
Threats
Produksi vaksin dan pendistribusiannya secara global sebagai respons terhadap pandemi Covid-19 berjalan cukup baik. Namun, ancaman muncul ketika Jerman sebagai salah satu negara terbesar dalam produksi farmasi ketika pandemi Covid-19 mengajukan hak paten vaksin bagi produsen. Negara yang tidak memproduksi vaksin, termasuk Indonesia akan terancam jika kebijakan ini diterapkan. Karena negara produsen diberi kebebasan untuk memonopoli vaksin, memilih mitra, dan mengontrol siapa yang dapat memproduksi vaksin dan mendapatkan akses vaksin. Resiko ancaman juga datang dari negara maju yang membeli lebih banyak vaksin Covid-19 daripada yang dibutuhkan yang menyebabkan terjadinya penimbunan. Karena penimbunan, pengiriman vaksin ke negara-negara berpendapatan rendah ditunda. Vaksin yang ditimbun pun kadaluarsa dan tidak dapat digunakan. Kerjasama Indonesia dengan negara mitra dalam diplomasi vaksin juga telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Namun, Indonesia juga harus membuka mata lebar-lebar karena motif negara mitra di balik diplomasi vaksin mungkin memiliki maksud dan tujuan tertentu yang sebenarnya tidak sekadar memberikan bantuan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat jika diplomasi vaksin yang dilakukan oleh Indonesia sebagai salah satu upaya kerja sama selama pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan, bahkan oleh setiap negara. Setiap negara maju dan berkembang, didesak untuk bekerja sama dalam memerangi pandemi Covid-19. Sesuai dengan konsep diplomasi vaksin sebagai bagian dari diplomasi kesehatan, kerja sama yang dilakukan Indonesia berdasarkan pada kepentingan nasional untuk mencapai keamanan kesehatan masyarakat dan kepentingan dunia untuk memusnahkan virus Corona sebagai masalah kesehatan dunia.
Referensi
Asmara, C. G. (2020, April 30). Jokowi sebut Tak Ada Satupun Negara yang Siap Hadapi Covid-19. Retrieved May 23, 2023, from Cnbc Indonesia Web site: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200430133235-4-155529/jokowi-sebut-tak-ada-satupun-negara-yang-siap-hadapi-covid-19
Baskara, B. (2020, April 18). Rangkaian Peristiwa Pertama Covid-19. Retrieved May 23, 2023, from Kompas Web site: https://www.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-19
Bestari, N. P. (2021, September 20). Terbongkar! 100 Juta Vaksin Covid-19 Ditimbun di Negara Ini. Retrieved June 13, 2023, from CNBC Indonesia Web site: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210920113949-37-277585/terbongkar-100-juta-vaksin-covid-19-ditimbun-di-negara-ini
Gorbiano, M. I. (2020, March 2). BREAKING: Jokowi Announces Indonesia's First Two Confirmed Covid-19 Cases. Retrieved May 24, 2023, from The Jakarta Post Web site: https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/02/breaking-jokowi-announces-indonesias-first-two-confirmed-covid-19-cases.html
Hardianingsih, D. (2021, September 7). Persediaan Vaksin Covid-19 di Dunia Tidak Merata, Negara-Negara Maju Diduga Menimbun. Retrieved June 13, 2023, from JPNN Web site: https://www.jpnn.com/news/persediaan-vaksin-covid-19-di-dunia-tidak-merata-negara-negara-maju-diduga-menimbun
Harsono, F. H. (2022, March 16). Kemelut Hak Paten Jadi Penyebab Ketimpangan Akses Vaksin COVID-19. Retrieved June 13, 2023, from Liputan6 Web site: https://www.liputan6.com/health/read/4910664/kemelut-hak-paten-jadi-penyebab-ketimpangan-akses-vaksin-covid-19
Hotez, P. J. (2014). “Vaccine Diplomacy”: Historical Perspectives and Future Directions. PLoS Neglected Tropical Diseases, 8(6), e2808.
Humas Setkab. (2021, September 24). Indonesia Terima Dua Juta Dosis Vaksin Dukungan Dari RRT dan Sinovac. Retrieved June 10, 2023, from Setkab Web site: https://setkab.go.id/indonesia-terima-dua-juta-dosis-vaksin-dukungan-dari-rrt-dan-sinovac/
Kementerian Kesehatan. (2021, January 7). Indonesia Amankan Penyediaan Vaksin Hingga 20% dari Populasi Melalui Kerjasama Multilateral dengan COVAX Facility. Retrieved June 10, 2023, from Kemkes Web site: https://www.kemkes.go.id/article/view/21010800001/indonesia-amankan-penyediaan-vaksin-hingga-20-dari-populasi-melalui-kerjasama-multilateral-dengan-co.html
Kementerian Kesehatan. (2023, March 31). Kilas Balik 3 Tahun COVID-19, Kemenkes Apresiasi Peran Besar USAID Dalam Keberhasilan Penanganan Pandemi. Retrieved June 10, 2023, from Kemkes Web site: https://www.kemkes.go.id/article/view/23040200003/kilas-balik-3-tahun-covid-19-kemenkes-apresiasi-peran-besar-usaid-dalam-keberhasilan-penanganan-pand.html#:~:text=USAID%20merupakan%20salah%20satu%20mitra,dibutuhkan%20dalam%20penanggulangan%20COVID%2D19
Kementerian Luar Negeri RI. (2021, October 19). Indonesia Kembali Sambut Dukungan Vaksin dari Jepang. Retrieved June 10, 2023, from Kemlu Web site: https://kemlu.go.id/portal/id/read/3058/berita/indonesia-kembali-sambut-dukungan-vaksin-dari-jepang
Margono, V. T., Irawan, N., Graciella, J., Calista, V. I., & Setiawan, H. K. (2021). Aktivitas Diplomasi Kesehatan Indonesia-Tiongkok di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sentris, 285-304.
PANRB. (2021, September 20). Indonesia Terima Dukungan Vaksin Pfizer dari AS dan AstraZeneca dari Prancis. Retrieved June 10, 2023, from Menpan Web site: https://menpan.go.id/site/berita-terkini/indonesia-terima-dukungan-vaksin-pfizer-dari-as-dan-astrazeneca-dari-prancis
Permana, R. H. (2023, January 11). Menlu Ungkap Ada 137 Juta Vaksin Corona yang Didapat Lewat Diplomasi. Retrieved June 10, 2023, from Detik News Web site: https://news.detik.com/berita/d-6509680/menlu-ungkap-ada-137-juta-vaksin-corona-yang-didapat-lewat-diplomasi
Pramudyani, Y. D. (2020, November 24). Bergabung dengan CEPI, Indonesia Perkuat Komitmen "Vaksin Untuk Semua". (M. Sunyoto, Editor) Retrieved June 10, 2023, from Antara News Web site: https://www.antaranews.com/berita/1856856/bergabung-dengan-cepi-indonesia-perkuat-komitmen-vaksin-untuk-semua
Setditjen Farmalkes. (2022, January 11). Dukungan Penyediaan Vaksin bagi Keberhasilan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Retrieved June 10, 2023, from Farmalkes Kemke Web site: https://farmalkes.kemkes.go.id/2022/01/dukungan-penyediaan-vaksin-bagi-keberhasilan-pelaksanaan-vaksinasi-covid-19/
Setiawan, A., Affianty, D., & Tanjung, N. F. (2022, April). Upaya Diplomasi Vaksin Indonesia Melalui Jalur Multilateral dan Bilateral. Jurnal Politik Indonesia dan Global, 3(1), 1-14.
Sultoni, A. (2021, June 9). Pro Kontra Polemik Perlindungan Hak Paten Vaksin Covid-19. (S. Faridah, Editor) Retrieved June 13, 2023, from Heylaw Edu Web site: https://heylawedu.id/blog/pro-kontra-polemik-perlindungan-hak-paten-vaksin-covid-19
UNICEF. (2021, March 1). First COVID-19 COVAX Vaccine Doses Administered in Africa. Retrieved June 12, 2023, from UNICEF Web site: https://www.unicef.org/press-releases/first-covid-19-covax-vaccine-doses-administered-africa
Yahya, A. N. (2022, January 10). Capaian Vaksinasi Tidak Merata, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pemberian Vaksin Booster. Retrieved June 11, 2023, from Kompas Web site: https://nasional.kompas.com/read/2022/01/10/05250021/capaian-vaksinasi-tidak-merata-pemerintah-diminta-kaji-ulang-pemberian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI