[caption="http://www.diedukasi.com/2015/10/pengertian-narkoba-secara-lengkap.html"]
Istilah penggunasalahan obat (drug misuse) digunakan untuk semua konsumsi obat yang merusak atau mengancam kesehatan fisik atau mental seseorang dan penggunaan obat yang ilegal. Penggunasalahan obat termasuk alkohol, nikotin, serta peresepan obat berlebihan yang merugikan (misalnya benzodiazepine, stimulant) dan juga konsumsi obat-obat yang ilegal.
Ketergantungan obat adalah istilah yang digunakan bila seseorang mempunyai dorongan yang kuat untuk mengkonsumsi obat dengan tujuan untuk merasakan efek psikisnya dan kadang-kadang untuk menghindari gejala putus obat yang tidak nyaman.
Kemungkinan penggunasalahan obat bisa menyebabkan ketergantungan tergantung dari banyak faktor, termasuk jenis obat, cara pemberian, pola konsumsi obat dan individual. Sistem penghantaran cepat (misalnya suntikan intravena, merokok, kokain dan heroin) meningkatkan potensi ketergantungan. Suntikan intravena mempunyai bahaya infeksi penyerta (AIDS, hepatitis, septicemia dan lain-lain).
Mekanisme yang mendasari ketergantungan serta toleransi obat belum dipahami dengan baik. Secara umum, pemberian obat kronis menginduksi perubahan adaptif homeostatic dalam otak yang bekerja dalam suatu cara untuk melawan kerja obat. Putus obat menyebabkan rebound pada eksitabilitas sentral. Penghentian depresan (misalnya alkohol, barbiturate) bisa menyebabkan konvulsi, sementara penghentian obat-obat perangsang (misalnya amfetamin) menyebabakan depresi.
Penggunasalahan obat dan ketergantungan obat juga dialami pelantun “Back To Black” yang ditemukan tewas di kediamannya, sabtu sore, 23 Juli 2011. Amy Winehouse diduga meninggal akibat overdosis heroin dan kokain, namum ada pula kemungkinan bahwa dia meninggal akibat overdosis alkohol yang dialamiya selama ini.
Alkohol
Alkohol dikenal sebagai Jekyll and Hyde karena saat diminum dalam jumlah yang terbatas alkohol relative tidak berbahaya, sedangkan jika dikonsumsi berlebihan dan penyalahgunaan alkohol akan menghancurkan hidup seseorang.
Alkohol mempunyai efek yang menyerupai efek anestetik umum. Alkohol menghambat masuknya Ca2+ prasinaps (dan juga pelepasan transmitor) dan mempotensiasi inhibisi yang diperentarai GABA. Toleransi yang hebat terhadap alkohol dapat terjadi, tetapi mekanisme yang terlibat tidak dipahami dengan baik. Kanal Ca2+ prasinaps bisa meningkat jumlahnya sehingga ketika alkohol dihentikan, pelepasan transmitor menjadi abnormal tinggi dan ini bisa menyebabkan sindrom putus obat.
Sindrom putus obat mulai dari perasaan melayang sampai serangan epilepsi dan kondisi delirium tremens, dimana pasien menjadi teragitasi, bingung, dan bisa mempunyai halusinasi berat. Penghentian alcohol mungkin membutuhkahkan diazepam, klometiazol untuk mencegah serangan.
Heroin (diamorfin)