Kasih sayang saja rasanya kurang cukup apabila tidak didukung oleh stimulasi yang tepat. Peran aktif orang tua dalam memberikan stimulasi akan membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitasnya. Stimulasi bisa dilakukan melalui berbagai aktivitas sederhana, seperti membaca buku bersama, bermain permainan edukatif, bermain permainan yang merangsang sensorik anak, atau mengajak anak berdiskusi tentang hal-hal yang menarik perhatian mereka. Di era digital ini, teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat stimulasi yang efektif. Orang tua dapat menggunakan aplikasi atau platform digital untuk pembelajaran sang anak, seperti video edukasi, atau permainan interaktif untuk mendukung perkembangan kemampuan anak di berbagai bidang. Namun, penggunaan gadgetnya harus tetap diawasi oleh orang tuanya.
Anak-anak berbakat yang viral di TikTok juga menjadi bukti bahwa stimulasi dapat dilakukan sejak dini. Anak-anak ini sering menerima rangsangan yang konsisten dari orang tua mereka, baik melalui aktivitas sehari-hari maupun pengenalan pada hal-hal baru. Sebagai contoh, seorang anak yang mahir berbicara dalam beberapa bahasa kemungkinan sering diajak berkomunikasi dalam bahasa berbeda oleh orang tuanya sejak kecil. Hal ini membuktikan bahwa stimulasi yang tepat dapat membantu mengoptimalkan potensi anak.
Gizi
Elemen terakhir yang penting ialah pemenuhan gizi. Pemenuhan gizi juga memiliki peranan penting dalam mendukung kecerdasan anak. Anak memerlukan gizi yang seimbang dan mencukupi untuk mendukung perkembangan otak serta tubuhnya. Asupan gizi yang baik secara langsung memengaruhi kemampuan konsentrasi, proses belajar, dan kesehatan fisik anak.
Anak-anak yang memiliki kecerdasan pada usia dini, kemungkinan besar mendapat perhatian penuh dari orang tua mereka terkait kebutuhan gizinya. Pola makan yang kaya akan vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak sang anak. Sebaliknya, anak yang kekurangan gizi dapat menghambat kemampuan berpikir dan menurunkan energi yang dibutuhkan untuk belajar dan mengeksplorasi hal-hal yang baru.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian yang khusus pada pola makan anak dengan memastikan sang anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, telur, dan kacang-kacangan adalah contoh makanan yang dapat mendukung perkembangan kecerdasan anak. Namun, janganlah berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan akan berdampak buruk juga. Di sisi lain, penting untuk membatasi konsumsi makanan cepat saji atau olahan yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H