Gen Alpha merupakan sebutan untuk generasi yang lahir pada tahun 2010 hingga 2025. Gen Alpha lahir dan tumbuh pada saat perkembangan teknologi sudah pesat. Mereka memiliki akses informasi yang tak terbatas sehingga menjadikan mereka generasi yang unik, terlebih lagi dengan bahasa-bahasanya, seperti sigma, skibidi, rizz, dll.Â
Fenomena anak kecil yang viral di tiktok karena kejeniusannya hingga mendapat julukan "Kenkulus" menunjukkan bahwa orang tua memegang peran krusial dalam membentuk kecerdasan anak sejak usia dini. Gen Alpha yang lahir di tengah kemajuan teknologi, membuat mereka dapat mengakses informasi dan pembelajaran dengan mudah. Namun, tanpa adanya peranan orang tua, kecerdasan mereka tidak muncul begitu saja, ada peranan orang tua dalam mendukung, mendidik, dan mengarahkan mereka dalam mengembangkan potensi anak.
Pada beberapa kasus anak cerdas yang viral di tiktok, seperti kemampuan berbicara, kemampuan menghitung, kemampuan menghafal, dan lain-lain yang sudah mampu dilakukan pada usia dini. Masa-masa awal kehidupan seorang anak adalah periode emas, di mana otak mereka berkembang dengan sangat cepat.
Menurut saya, ada tiga elemen penting yang harus orang tua berikan untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak, yaitu kasih sayang, stimulasi, dan gizi yang terpenuhi. Ketiga elemen tersebut menjadi pondasi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental dan mendukung kecerdasan anak, baik secara intelektual, emosional, maupun sosial.
Kasih sayang merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Anak-anak yang mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan waktu bersama dengan orang tuanya akan merasa bahwa dirinya lebih aman dan dicintai.Â
Kasih sayang adalah fondasi utama dalam tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak yang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua merasa lebih aman, dicintai, dan dihargai. Hal ini penting karena perasaan aman membantu anak-anak lebih percaya diri dalam mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Kasih sayang yang konsisten dari orang tua juga berperan dalam membangun ikatan emosional yang kuat, yang sangat penting untuk perkembangan psikologis mereka.
Contohnya, anak-anak yang viral di TikTok seringkali menunjukkan rasa percaya diri yang luar biasa. Rasa percaya diri ini kemungkinan besar dibangun oleh kasih sayang dan dukungan yang diberikan orang tua mereka. Dampingan dan kasih sayang, menghargai setiap usaha dan pencapaian anak sekecil apapun yang orangtua berikan, akan memberikan motivasi besar bagi anak untuk terus belajar dan berkembang.
Kasih sayang juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Anak-anak yang merasa didukung secara emosional cenderung lebih terbuka terhadap tantangan baru dan tidak takut membuat kesalahan. Dengan kasih sayang, orang tua membantu anak mengembangkan mental yang tangguh dan fleksibel yang sangat dibutuhkan di dunia yang terus berubah.
Parenting yang dilakukan oleh orang tua sebaiknya sudah bukan parenting authoritarian yang memiliki aturan yang ketat (strict parents) dan hukuman untuk mengatur perilaku sang anak. Namun, bukan juga parenting permisif yang lebih mementingkan kenyamanan anak dengan membebaskan anak tanpa adanya aturan atau hukuman. Hal itu dapat membuat anak menjadi tidak disiplin dan kurangnya rasa bertanggung jawab. Sebaiknya, para orang tua lebih memilih parenting authoritative.Â