Mohon tunggu...
Eudith Kristiyadi S
Eudith Kristiyadi S Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Duniawi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran di Sektor Industri yang Disebabkan oleh Minimnya Lapangan Pekerjaan di Era Bonus Demografi

7 Mei 2024   21:10 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:23 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bonus demografi merupakan periode di mana proporsi penduduk usia produktif suatu negara berada di angka 15-64 tahun. Indonesia sendiri berada pada periode bonus demografi dari 2010, dan akan memuncak pada tahun 2045. Ini menuntut kebijakan yang cerdas dalam pengembangan sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja. Bonus demografi tidak sepenuhnya baik, jika tidak dimanfaatkan dengan saksama, periode ini dapat meningkatkan angka pengangguran di negara.

Salah satu penyebab terbesar meningkatnya angka pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan adalah revolusi industri 4.0. Disaat revolusi industri ini mengharuskan kita untuk berkolaborasi teknologi siber dan teknologi otamisasi, sebagian masyarakat di Indonesia terpaku pada pekerjaan yang repetitif (pekerjaan yang dapat digantikan teknologi). 

Hal ini menandakan pergeseran dari pekerjaan yang sekadar rutin menjadi peran yang lebih kompleks dan strategis. Revolusi industri ini menuntut kita untuk bekerja sebagai tenaga ahli, ia adalah seorang yang memiliki peran yang penting dalam pemberian pengetahuan, pengkajian, solusi, dan lainnya. 

Tentu, solusi yang diperlukan dari masalah tersebut tidak lain tidak bukan adalah pendidikan. Pemerintah dan masyarakat dapat ikut serta dalam menanggulangi masalah pengangguran ini. Penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan pengembangan. Hal ini diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran.

Memanfaatkan Bonus Demografi dengan Bijak. 

Bonus demografi adalah periode yang menjanjikan, namun tanpa manajemen yang tepat, bisa berujung pada masalah serius seperti pengangguran. Dalam konteks Indonesia, fenomena ini menjadi semakin relevan mengingat perubahan arah industri menuju era digital. Diperlukan pendidikan yang memadai dan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi ini. Bonus demografi merupakan keuntungan yang besar, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, burung-burung dapat bersiul malapetaka, Untuk itu, Mari kita bersama mendorong pertumbuhan pengembangan seluruh sektor industri di Indonesia agar dapat terbuka untuk mengambil kesempatan Indonesia Emas 2045.

Penulis: Eudith Kristiyadi Suhartono (Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun