Mohon tunggu...
Ety Rizqi Maemunah
Ety Rizqi Maemunah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/ wiraswasta

saya memiliki hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesiapan Sekolah Dalam Melaksanakan Pembelajaran Abad 21

24 Maret 2024   14:37 Diperbarui: 24 Maret 2024   14:56 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun  keberadaan  bangsa  Indonesia  yang  berkarakter  pada  abad  21  merupakan  tantangan  bagi bangsaIndonesia.  Hal  ini  dapat  terwujud  jika  setiap  warga  negara  Indonesia  mempunyai  kemauan  dan karakter  yang  kuat  dalam  rangka  membangun  keberadaban  bangsa.  Abad  21  populer  dengan  membawa perubahan  yaitu  pesatnya  perkembangan  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  (IPTEK)  yang  mengakibatkan perubahan paradigma pembelajaran yang ditandai dengan perubahan kurikulum, media, dan teknologi. Media pembelajaran  yang  baik  menginterpretasikan  konsep  yang  abstrak  menjadi  mudah  dipahami.  Pembelajaran berbasis  Teknologi  Informasidan  Komunikasi  (TIK)  tidak  dapat  dipisahkan  dengan  tuntutan  pembelajaran abad  21.  Salah  satu  tuntutan  pembelajaran  abad  21  yaitu  integrasi  teknologi  sebagai  media  pembelajaran untuk  mengembangkan  keterampilan  belajar.  Peserta  didik  perlu  belajar  bagaimanamenggunakan  teknologi yang  baik  dan  benar  untuk  kehidupan  sehari-hari.Selain  itu,  mengajar  dan  yang  dapat  meningkatkan keterampilan berpikir inventif, berkomunikasi efektif, produktivitas tinggi, dan spiritual.

Salah satu sekolah yang mulai meenggunakan pembelajaran abad 21 yakni SMPN 25 Malang di sekolah ini sudah menyiapkan beberapa perangkat yang bisa digunakan peserta didik dan pendidik dalam menggunkan pembelajaran abad 21. Karena masig dalam tahap memulai menggunakan teknologi abad 21 tentunya sekolah ini masih menemukan beberapa kesulitan dan kekruangan dalam penggunaanya yakni :

  • Pembatasan penggunaan HP/ gawai saat pembelajaran
  • Pembatasan ini diterapkan karena dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan hp/gawai peibadi milik peserta didik malah disalah gunakan untuk membuka aplikasi lain. Disaat pendidik membagikan materi atau media pembelajaran di sekolah melalui WA Group dan peserta didik diminta untuk membukanya akan tetapi malah disalah gunakan dengan membuka aplikasi social media lainnya bahkan juga bermain game. Hal ini lah yang melatar belakangi adanya pembatasan penggunaan HP/ gawai terjadi.
  • Aplikasi berjalan dengan internet.
  • Kebanyakan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran memerlukan akses internet untuk membukanya, sedangkan sekolah sendiri sudah menyediakan WIFI yang bisa di akses oleh pendidik atau peserta didik akan tetapi jika digunakan oleh banyak perangkat sinyalnya akan melemah bahkan hamper tidak bisa digunakan.
  • Banyak teknologi yang rusak.
  • Perangkat pembelajaran yang digunakan di pembelajaran abad 21 memanglah sangat beragam dan berfariasi. Perangkat pembelajaran mendasar yang hendaknya dimiliki oleh sekolah yakni LCD Proyektor, computer, akses internet dan lain sebagainya. Perangkat-perangkat tersebut sudah banyak tersedia di sekolah SMPN 25 Malang akan tetapi karena perawatan dan keamanan yang diperlukan cukup banyak dan tidak setiap jam bisa dipantau oleh teknisi banyak perangkat yang rusak dan tidak bisa digunakan di tiap-tiap kelas.
  • Sumber daya manusia yang kurang, peserta didik sulit untuk diajak fokus pada pembelajaran ketika diberi gawai, justru menggunakan gawai tsb untuk hal lain.
  • Di SMPN 25 Malang masih tergolong sulit untuk mengkondisikan siswa dalam memfokuskan diri pada pembelajaran, seperti yang penulis jelaskan di atas masiah banyak siswa yang tidak focus dan menyalah gunakan kesempatan menggunakan gawai untuk membuka aplikasi diluar media atau materi pembelajaran. Dari penjelasan guru yang ditemukan ada beebrapa peserta didik yang sudah mulai mengalami kecanduan terhadapa gawai itu sendiri.
  • Rata-rata masih menggunakan teknologi konvensional dalam kegiatan pembelajaran
  • Dengan kesuliatan kesuliatan yang dijabarkan di atas dan juga untuk mengfantisipasi Tindakan yang tidak diinginkan maka kebanyaan guru atau pendidik masih menggunakan pembelajaran konvesional untuk mencari aman.
  • Beberapa guru masih belum menguasai internet dan teknologi sebagai media pembelajaran
  • Selain permaslahan dari peserta didik dan alat-alat pembelajaran sumber daya pendidik juga msih perlu diperhatikan di SMPN 25 Malang. Masih ada beberapa guru atau pensisik senior yang belum bisa sepenuhnya menggunkan peralatan elektronik sehingga mereka kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi hingga akhirnya memilih Kembali kepada pembelajaran konvensional.

Dari adanya permasalahan tersebut tentunya pihak sekolah tidak tinggal diam dan terus berusaha mencari alternatif dan solusi termudah yang bisa dimanfatkan oleh pendidik dan peserta didik  untuk memaksimalkan pembe;ajaran yang mereka lakukan. Beberapa solusi yang bisa digunakan untuk menagatasi permasalahan-permasalahn tersebut yakni  Saat pembelajaran berkelompok diberikan Batasan waktu menggunakan gawai atau juga dibatasi dengan dalam satu kelompok hanya boleh satu anak saja yang menggunakan gawai. Perlu adanya perbaikan atau peningkatan dalam kuota atau daya internet agar jdalam penggunaan jaringan internet bisa berjalan baik. Perlu adanya pebaikan terhadap pengkat pembelajaran yang tidak berfungsi di masing-masing kelas. Dalam pembelajaran pendidik juga bisa menggunakan aplikasi yang bisa mengatur pembatasan akses  dalam mengakses perangkat lain yang tidak bersangkutan dengan media yang sedang digunakan.  Menciptakan inovasi media pembelajaran yang mudah digunakan untuk seluruh guru dan peserta didik (contoh:padlet, canva dll). Dan juga sekolah bisa menyediakan beberapa orang teknisi untuk membantu guru-guru dalam menggunakan alat elektronik maupun internet. Atau bisa juga mengadakan pelatihan dalam menggunakan media internet atau alat elektronik pendukung pembelajaran

Dari hal hal tersbut apakah juga dialami disekolah kalian juga? Apa saja masalah dan kendala yang kalian alami dalam penerapan pembelajaran abad 21 ini?

Sumber Rujukan

Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(2), 2099--2104. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2082

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun