Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Siapkah Jika Ini Ramadan Terakhirmu?

6 Mei 2020   23:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:39 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bulan Ramadan, ada hal yang selalu saya nantikan, yaitu iklan di televisi. Padahal dihari biasa, iklan televisi biasanya saya lewati begitu saja, ups. Ya, karena beberapa iklan Ramadan itu bagus banget pesan maupun cara penyampaiannya. Mengena, itu satu kata yang tepat.

Pesan yang disampaikan bisa tembus ke hati. Begitu sarat makna, dan bikin adem. Kita diingatkan untuk selalu berbuat baik namun tak merasa digurui. Nah, ini yang penting, ketika kebaikan disampaikan secara tepat maka akan lebih mudah diterima.

Ada banyak iklan Ramadan yang berkesan. Salah satu yang inspiratif adalah iklan Ramadan dari Pertamina tahun 2013 tentang Jika Ini Ramadan Terakhirku.


Ini adalah salah satu iklan Ramadan favoritku. Ya, pesannya mengingatkan untuk senantiasa ingat bahwa waktu di dunia itu hanya sementara. Kita bisa saja dipanggil sewaktu-waktu untuk menghadap Alloh SWT. Oleh sebab itu jangan hanya sibuk dengan urusan dunia tapi lalai dengan urusan akhirat yang pasti lebih kekal.

Ramadan ini, saya kembali diingatkan akan pesan iklan di atas.

Tiga hari lalu, tetangga sebelah rumah meninggal dunia. Selama ini, beliau nampak sehat-sehat saja. Sekitar tiga minggu sebelum meninggal beliau mengeluh sakit perut.

Dokter mendiagnosa, jika ada infeksi pada usus buntunya. Dilakukanlah operasi usus buntu. Sebetulnya operasi usus buntu bukan tergolong operasi berat. Tapi, ternyata jika Alloh sudah berkehendak, maka upaya terbaik dokter pun tak kuasa melawan takdir Nya.

Operasi awalnya berjalan lancar, namun pasca operasi terjadi pendarahan. Kondisi inilah yang kemudian membuat tetangga saya kehilangan nyawa. Setelah sempat dirawat tiga minggu dengan diagnosa awal usus buntu dan sempat berpindah hingga 3 rumah sakit.

Padahal tahun lalu beliau masih bisa pergi ke masjid untuk sholat tarawih. Tapi, Ramadan tahun ini, beliau pergi untuk selamanya. Tahun lalu berarti Ramadan terakhir beliau. Sedih.

Kita, bisa saja mengalami situasi seperti yang dialami tetangga saya. Jika Ramadan setahun lalu, maksimal beribadah maka, jika toh Ramadan ini tak lagi ada kesempatan maka bukan suatu kerugian. Tapi, jika Ramadan setahun lalu, kita banyak lalai, maka mengerikan karena Ramadan terakhir tak dipergunakan sebaik-baiknya.

Dunia itu melenakan, pernyataan yang tepat adanya. Betapa kesibukan dunia seringkali membuat kita tak punya waktu untuk beribadah dengan tenang dan khusyu.

Hati-hati, karena kita tidak pernah tahu berapa lama lagi jatah waktu di dunia. Jika demikian adanya maka hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan sisa waktu dengan baik.

'Tunaikan urusan dunia namun dahulukan urusan akhirat"

Iklan Pertamina episode Ramadan Terakhir mampu membuat hati saya berdesir dan mata berkaca-kaca. Ah, kalian pasti sepakat jika iklan-iklan Ramadan memang kerap menyentuh hati.

Skenarionya bagus, karakter tokohnya kuat, settingnya bagus, akting talentnya juga pas. Alhasil iklan yang durasinya kurang lebih hanya 1 menit itupun sukses menyentuh hati pemirsa. FYI, iklan Ramadan Pertamina tahun 2013 disutradarai oleh Ipang Wahid. Beliau ini dikenal kreatif dalam membidani iklan di televisi.

Ah, andai saja tiap iklan di luar Ramadan dibuat dengan keseriusan yang sama, nggak bakalan saya skip iklan televisi di hari biasa.
Selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadan dengan maksimal. Semoga bisa bertemu dengan Ramadan tahun depan. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun