Ibu-ibu yang biasanya rajin, setiap sore yang menyapu dan menyiangi rumput liar. Namun bukan tanpa kendala dalam melakukan perawatan.
Menurut penuturan seorang ibu, kesadaran untuk ikut merawat itu masih kurang. Terbukti yang rajin merawat terbatas pada beberapa orang. Sungguh ini fenomena yang sudah umum sekali. Fakta ini mengonfirmasi data temuan BPS mengenai indeks ketidakpedulian terhadap sampah masyarakat kita yang tinggi.
Upaya warga RW XVII Desa Jaten didukung penuh oleh Juliyatmono, Bupati Karanganyar. Beliau bahkan melibatkan Kades di Kabupaten Karanganyar menandatangani Pakta Integritas untuk mengelola sampah secara mandiri. Pemerintah daerah akan mendukung sarana yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah. (Baca: Sumber)Â
Dengan makin banyaknya kelompok masyarakat yang bersedia mengelola sampah secara mandiri, diharapkan akan mampu mengurangi produktivitas sampah di Kabupaten Karanganyar.
Melihat apa yang dilakukan warga RW XVII Desa Jaten tersebut, sampah sejatinya masih bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Dengan kreatifitas dan ketelatenan sampah organik bisa menjadi biogas dan pupuk cair.
Lingkungan akan bebas dari bau sampah organik. Hasilnya pun bisa dimanfaatkan untuk memasak maupun penghijauan lingkungan sekitar. Lingkungan bersih adalah awal dari lingkungan yang sehat.Â
Bumi ini miliki kita bersama jadi pengelolaannya pun menjadi tanggung jawab kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H