Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cegah Gigitan Nyamuk dengan Telon Lang Plus, Agar Anak-anak Bebas Beraktivitas

1 Juli 2017   06:49 Diperbarui: 6 Juli 2017   12:36 2696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya adalah seorang ibu dengan masa kecil yang kenyang dengan eksplorasi di alam bebas. Berburu capung, berburu cuyu di kali, main tanah untuk masak-masakan, bermain layangan, bermain kasti di sawah yang sedang kering dan banyak aktivitas lainnya.

Bagi saya kecil, bermain itu ya di luar rumah, bermain itu ya di kebun, di sawah, dan di tanah lapang. Belakangan memang mengenal bola bekel, lompat tali dan monopoli tapi itu tak semenarik ketika bermain di luar rumah.

Sementara anak-anak saya adalah generasi digital native. Mereka punya mainan baru berupa gadget. Dengan gadgetnya anak-anak bisa bermain dan belajar. Anak-anak saya biasa bermain game, dan membaca buku lewat Play Book. Sayangnya, aktivitas dengan gadget itu minim gerak.

Saya pun memancing anak-anak keluar rumah dengan membebaskan mereka bereksplorasi di alam. Semua ini dilakukan agar perkembangan mereka seimbang. Tidak cuma aspek kognitif tapi juga aspek kinestetis, rasa dan memahami kehidupan di alam sekitar.

Ya, meskipun tanah lapang di samping rumah makin sempit karena berubah jadi komplek hunian. Sungai deket rumah airnya hitam dan penuh sampah, jadi nggak mungkin bermain-main di situ. Alhamdulilah, ada sawah di belakang komplek yang bisa jadi tempat bersenang-senang.

Dulu, sebelum tanah lapang menyempit, banyak capung berkeliaran kesana-kemari. Anak-anak suka menangkap Capung dengan menggunakan plastik. Melihat wajah mereka yang memerah dan sumringah ketika pulang membawa Capung hasil tangkapan, senang rasanya. Meskipun setelah itu Capung dilepas kembali ke alam bebas.

bermain di sawah foto: milik sendiri
bermain di sawah foto: milik sendiri
Belakangan, tak ada lagi Capung yang datang ke tanah lapang. Anak-anak kemudian berburu Kumbang Koksi di sawah. Mereka takjub melihat Kumbang Koksi dengan aneka motif dan warna. Kumbang Koksi dibawanya pulang  dan ditaruh di dedaunan yang tumbuh di tanah lapang.

Dibalik serunya bermain di alam dan manfaatnya, terselip rasa kawatir akan gigitan serangga, terutama gigitan nyamuk. Maklum, gigitan dari beberapa nyamuk itu berbahaya bagi kesehatan anak-anak.

Ancaman gigitan nyamuk tak hanya di alam bebas, di rumah dan sekolah pun, nyamuk selalu berkeliaran. Pagi hari, bahkan menjadi waktu yang empuk bagi nyamuk-nyamuk itu mencari mangsa. Contohnya seperti nyamuk Aides Aygepty yang menularkan penyakit demam berdarah.

Saya pun berupaya memberikan perlindungan maksimal bagi mereka, saat bermain di dalam rumah, saat di sekolah maupun saat bereksplorasi di alam bebas.

Beberapa Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Nyamuk, bagi saya adalah serangga yang menyebalkan. Gesit dan akurat banget ketika mencari sasaran gigitan. Seringkali, yang digigit nggak merasa sedang diisap darahnya. Tiba-tiba sudah gatal dan bentol. Apalagi kalau nyamuk ini menggigit anak-anak saya. Uh, suka nggak tahan untuk mengeluarkan jurus tepukan mematikan. Begitulah protektifnya ibu-ibu.

Bekas gigitan nyamuk berupa bentol itu menyisakan rasa gatal. Anak-anak saya suka nggak tahan kalau nggak menggaruknya. Akibatnya, bentol jadi lecet. Kalau sudah timbul luka biasanya terasa perih, dan kalau sudah kering akan meninggalkan bekas hitam yang susah hilang. Ini akibat gigitan nyamuk yang paling ringan.

berburu kumbang koksi nggak boleh terganggu karena gigitan nyamuk foto: milik sendiri
berburu kumbang koksi nggak boleh terganggu karena gigitan nyamuk foto: milik sendiri
Sementara itu, akibat yang berat adalah tertular penyakit akibat gigitan nyamuk tertentu, seperti:
  • Demam Berdarah
  • Malaria
  • Demam Chikungunya
  • Penyakit Kaki Gajah
  • Demam Penyakit Kuning
  • Zika

Beberapa diantara penyakit di atas bisa menyebabkan kematian ketika tak segera ditangani.

Upaya Mencegah Gigitan Nyamuk

Mengingat bahwa nyamuk itu selalu gesit dan menemukan sasaran secara akurat maka upaya mencegah gigitan nyamuk itu harus berlapis-lapis.

"Nyamuk menentukan sasaran dengan mendeteksi gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh."

Saya yakin tiap ibu bakal protektif kepada anak-anaknya. Termasuk protektif untuk urusan mencegah gigitan nyamuk. Berbagai upaya mencegah gigitan nyamuk sudah sering didengungkan namun tak ada salahnya jika saya sampaikan lagi, supaya kita selalu waspada.

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:

  • Lakukan 3 M (menutup, menguras dan mengubur). Gerakan ini sudah lama dianjurkan, yaitu menutup tempat air, menguras tempat penampungan air secara berkala dan mengubur kaleng bekas atau wadah-wadah yang berpotensi menjadi tempat genangan air. Dengan gerakan 3 M diharapkan mampu mengurangi populasi nyamuk yang bersarang disekitar rumah.
  • Lapisi lubang angin dengan kawat kasa. Ketika 3 M sudah dilakukan dan ternyata masih banyak nyamuk berkeliaran disekitar rumah, di situ saya suka sebal. Langkah yang bisa dilakukan untuk mempersempit ruang gerak nyamuk selanjutnya adalah menutup ventilasi dengan kawat kasa. Ini bisa mencegah nyamuk masuk lewat lubang-lubang udara.
  • Hindari menggantung baju. Langkah menutup ventilasi dengan kawat kasa sudah dilakukan ternyata nyamuk nakal masih bisa masuk. Nyamuk bisa bersembunyi di tempat-tempat gelap seperti belakang lemari, di gordyn, maupun baju-baju yang tergantung di belakang pintu. Hal yang bisa dilakukan tentu sebisa mungkin tak menggantung baju di belakang pintu, lebih baik langsung dicuci jika habis dipakai. Demi mengurangi tempat sembunyi nyamuk.
  • Menanam tumbuhan pengusir nyamuk. Beberapa tanaman diketahui bisa digunakan untuk mengusir nyamuk. Disarankan tanaman ini diletakkan di dekat jendela untuk mencegah agar nyamuk tidak masuk. Beberapa tanaman tersebut adalah serai, lavender, dan geranium. Sayang, langkah ini belum saya lakukan.
  • Memasang kelambu. Memasang kelambu di tempat tidur, bisa dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur. Beberapa waktu lalu, saya juga melakukannya, tapi anak-anak saya nggak betah pakai kelambu.
  • Mengganti bak mandi dengan shower. Bak mandi memang jadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk, makanya harus sering-sering dikuras. Bahkan ada yang menyarankan lebih baik menggunakan shower karena nyamuk ternyata hanya membutuhkan satu sendok air untuk dapat menetas. Ini belum saya lakukan karena sudah terlanjur memakai bak mandi. Untuk menggantinya dengan shower tentu butuh biaya. 
  • Memakai perlindungan anti nyamuk. Akhirnya sebagai benteng terakhir perlindungan dari gigitan nyamuk, saya pun memilih anti nyamuk yang dipakai di badan. Ketika nyamuk ternyata masih bisa menembus rumah maka saya berharap anti nyamuk ini akan melindungi kami.Apalagi ketika anak-anak sedang asyik bereksplorasi di alam. Anti nyamuk yang melekat di badan tentu akan jadi tameng dari gigitan nyamuk.

Lindungi Dengan Telon Lang Plus

Nyamuk memiliki tabiat mendeteksi sasaran melalui bau tubuh. Kabar baiknya, ada beberapa bebauan yang dibenci oleh nyamuk. Bebauan itu berwujud anti nyamuk mudah didapat dan digunakan. Tinggal oleskan ke seluruh badan maka nyamuk enggan mendekat.

pakai Telon Lang Plus untuk perlindungan foto; milik sendiri
pakai Telon Lang Plus untuk perlindungan foto; milik sendiri
Di pasaran memang banyak tersedia anti nyamuk namun saya harus selektif. Kulit anak kedua saya sensitif, ini membuat saya harus berhati-hati dalam memilih anti nyamuk. Saya lebih menyukai sesuatu yang alami dan terbukti secara ilmiah khasiatnya.

Saya memilih menggunakan Telon Lang Plus sebagai anti nyamuk. Hm, mengapa minyak telon, ya? Bukankah, fungsi minyak telon untuk menghangatkan badan bayi?

"Minyak Telon berasal dari kata telu atau 3 yang artinya campuran dari 3 minyak, yaitu minyak adas, minyak kayu putih dan minyak kelapa bisa juga diganti dengan minyak zaitun (Olive Oil) dengan kadar yang berbeda-beda (Wikipedia)

Kandungan Minyak Telon Lang Plus

Minyak Telon Lang Plus produksi PT Eagle Indo Pharma ( Cap Lang) telah melakukan inovasi guna memberikan manfaat tambahan ketika menggunakannya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan Natural Rhodinol yang berasal dari minyak Citronella (serai).

Komposisi Bahan dari Telon Lang Plus :

  • Natural Rhodinol 3% (Minyak Citronella)
  • Minyak Chamomile 3%
  • Minyak Olivarum (Minyak Zaitun) 4%
  • Minyak Anisi (Minyak Adasmanis) 8,5%
  • Minyak Kayuputih 31,5 %
  • Minyak Kelapa 50%

Natural Rhodinol berfungsi sebagai anti nyamuk yang alami. Diambil dari minyak Citronella (sereh wangi) yang telah lama dikenal sebagai penolak serangga termasuk nyamuk. Natural Rhodinol mampu memberikan perlindungan 12 jam dari gigitan nyamuk. Kandungan ini juga telah lolos uji laboraturium IPB, sehingga aman digunakan.

Manfaat Telong Lang Plus

Dengan kandungan yang dimilikinya, Telon Lang Plus menawarkan manfaat Triple Action, yaitu

  • Memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk dengan Natural Rhodinolnya.
  • Menghangatkan badan bayi karena mengandung minyak kayu putih.
  • Menjaga kelembaban kulit bayi karena kandungan minyak zaitunnya.

Alasan Saya Memilih Telon Lang Plus

Dari apa yang telah saya uraikan di atas, Telon Lang Plus memenuhi kriteria anti nyamuk yang saya cari:

  • Berbahan alami, bisa dilihat dari komposisinya.
  • Telah lolos uji laboraturium, dilakukan oleh universitas terkemuka.
  • Memberikan perlindungan maksimal, dapat melindungi dari gigitan nyamuk selama 12 jam karena efek dari Natural Rhodinol.
  • Rasanya tidak panas, ini penting karena Telon Lang Plus dipakai oleh anak-anak. Mereka tidak tahan kalau rasanya panas di kulit.
  • Aromanya, ini juga penting, karena anak-anak saya sensitif juga terhadap bau-bauan. Aroma dari Telon Lang Plus itu harum dan lembut. Buat saya harumnya Telon Lang Plus itu aroma khas bayi, ini aroma yang disukai ibu-ibu seperti saya. Anak-anak juga suka karena nggak asing lagi dengan aroma seperti itu. Saat bayi, mereka akrab dengan aroma minyak telon.

Perlindungan Telon Lang Plus, Bikin Saya Tenang Saat Anak-anak Beraktivitas

Mengajak anak-anak bermain di kebun dan sawah tak sekadar ingin memberikan kenangan indah tentang alam dan bagaimana menikmatinya. Tapi, juga sarana mengenalkan Sang Pencipta dengan kekuasaannya yang Maha Luas.

Namun, bereksplorasi di alam bebas juga berisiko seperti terluka maupun digigit serangga seperti nyamuk. Gigitan nyamuk terutama yang menularkan penyakit berbahaya harus dihindari. Saya pun tak mungkin mengawasi anak-anak dan selalu membersamai mereka ketika di rumah maupun di sekolah.

Saya membutuhkan anti nyamuk sebagai tameng kulit anak-anak. Telon Lang Plus dengan manfaat Triple actionnya mampu mencegah gigitan nyamuk, menghangatkan sekaligus melembabkan kulit anak-anak saya. Inilah yang membuat saya merasa tenang ketika anak-anak sedang di rumah, di sekolah maupun ketika bereksplorasi di alam bebas.

Share Facebook : https://www.facebook.com/ety.abdoel/posts/1589889047702134

Share Instagram: https://www.instagram.com/p/BWBtxFPNANNI

Sumber Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_telon

http://www.scjohnson.com/en/mosquitoes/id/info/surprising-mosquito-facts.aspx

Product Knowledge yang tertera di kemasan Telon Lang Plus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun