Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan di Tepi Sungai Musi

30 Oktober 2011   06:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_138956" align="aligncenter" width="300" caption="Sungai Musi By : Infokito"][/caption] Keberadaan Sungai Musi yang membelah kota Palembang merupakan daya tarik yang unik bagi kota ini. Keunikan yang dapat kita nikmati adalah fungsinya sebagai dermaga sejak dahulu kala hingga kini masih terjaga. Setiap hari banyak kapal baik kapal barang maupun kapal angkutan manusia yang hilir mudik melintas di sini.Letaknya yang strategis membuat beberapa perusahaan menempatkan pabriknya di tepian sungai ini. Sebagian masyarakat Palembang dan sekitarnya  bergantung pada keberadaan sungai ini untuk bepergian ke kota Palembang karena waktu tempuh yang lebih cepat dibanding dengan melalui jalur darat. [caption id="attachment_138950" align="alignleft" width="300" caption="Museum Sultan Mahmud Baddarudin II By:Indonesia Travel"][/caption] [caption id="attachment_138953" align="alignright" width="300" caption="Benteng Kuto Besak By: epalembang"][/caption] Di tepi Sungai Musi kita dapat menikmati kemegahan Palembang tempo dulu. Banyak bangunan bersejarah terletak di sini. Salah satunya adalah Benteng Kuto Besak, sesuai dengan namanya benteng ini berfungsi sebagai pertahanan  dan  merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam. Bangunannya masih tampak megah meskipun usianya lebih dari satu abad. Sayangnya kita hanya bisa menikmati sisi luar bangunan ini karena sekarang telah beralih fungsi sebagai Markas Kodam Sriwijaya. Namun jangan kawatir, masih ada bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Palembang yaitu Museum Sultan Mahmud Baddarudin II, di sini kita akan melihat benda - benda bersejarah seperti koleksi arkeologi, biologi, etnografi, numismatik, senirupa dan keramik peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang. [caption id="attachment_138951" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Ampera By: Wikipedia"][/caption] Puas jalan - jalan ke museum kita bisa menikmati kemegahan Jembatan Ampera. Jembatan ini menjadi penghubung antara kawasan hulu dan hilir Sungai Musi. Keunikan Jembatan Ampera adalah bagian tengah jembatan bisa diangkat saat kapal dengan tinggi tertentu melintas di bawahnya. Kita memang tidak bisa menyaksikan lagi pemandangan naik turunnya Jembatan Ampera karena besinya sudah berkarat dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan jembatan akan mengganggu lalulintas di atasnya yang semakin padat. Jembatan Ampera nampak semakin semarak dan indah saat malam hari. Lampu kelap - kelip menghiasi jembatan membentuk siluet yang indah. Kita bisa mendapatkan suasana romantis sambil menikmati aneka kuliner Palembang yang disediakan restoran di tepi Sungai Musi. Makan malam di tepi Sungai Musi ditemani suara riak air dan siluet indah dari Jembatan Ampera akan menjadi pengalaman yang sulit terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun