Mohon tunggu...
Ety Ervina Jr
Ety Ervina Jr Mohon Tunggu... Penulis - Tidak ada

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makalah Sastrawan Chairil Anwar

24 Januari 2024   11:38 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:46 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chairil Anwar adalah seorang penyair terkenal di Indonesia yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922. Ia dikenal dengan julukan "Si Binatang Jalang" dari karyanya yang berjudul "Aku". Chairil Anwar diperkirakan telah menulis sekitar 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama dengan Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dianggap sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia.

 

Chairil Anwar dilahirkan dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya merupakan seorang Bupati Indragiri, Riau, yang tewas dalam Pembantaian Rengat. Chairil Anwar juga memiliki hubungan keluarga dengan Sutan Syahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.

 

Pada masa kecilnya di Medan, Chairil Anwar sangat dekat dengan neneknya. Keakraban tersebut memberikan kesan mendalam dalam hidupnya. Chairil Anwar memulai pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan melanjutkannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

 

Setelah perceraian orangtuanya, Chairil Anwar pindah ke Jakarta bersama ibunya. Di Jakarta, ia semakin mendalami dunia sastra. Chairil Anwar menguasai bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman, dan banyak menghabiskan waktu membaca karya-karya pengarang internasional terkenal.

 

Sebagai seorang penyair, Chairil Anwar mulai dikenal dengan puisi pertamanya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942. Namun, beberapa puisinya ditolak oleh majalah Pandji Pustaka karena dianggap terlalu individualistis. Meskipun demikian, Chairil Anwar tetap produktif dalam menghasilkan puluhan karya puisi.

 

Selama hidupnya, Chairil Anwar menghasilkan sekitar 94 karya, termasuk 70 puisi. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain "Aku" dan "Krawang Bekasi". Karya-karyanya mencakup berbagai tema, seperti pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme.

 

Sayangnya, Chairil Anwar meninggal dunia pada usia yang masih muda, yaitu pada tanggal 28 April 1949. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Kematian Chairil Anwar diduga disebabkan oleh penyakit TBC yang dideritanya.

 

Berikut adalah beberapa karya-karya Chairil Anwar yang terkenal:

 

A. Puisi:

 

1. "Aku" - Salah satu puisi paling terkenal Chairil Anwar. Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian dan perlawanan terhadap keterbatasan diri.

2. "Krawang-Bekasi" - Puisi yang menggambarkan semangat perjuangan dan keinginan untuk merdeka.

3. "Derai-Derai Cemara" - Puisi yang menggambarkan perasaan kehilangan dan melankolis.

4. "Perpisahan" - Puisi yang menggambarkan perasaan sedih dan perpisahan dengan seseorang yang dicintai.

5. "Aku" - Puisi yang menggambarkan perasaan individualitas dan keinginan untuk hidup lebih lama.

 

B. Cerpen:

 

1. "Tiga Muka" - Cerpen yang menggambarkan konflik dan perbedaan dalam hubungan antara tiga karakter.

2. "Tiga Masa" - Cerpen yang menggambarkan perubahan dan perjalanan waktu dalam kehidupan seorang karakter.

3. "Pesta" - Cerpen yang menggambarkan suasana pesta dan interaksi antara karakter-karakternya.

4. "Keluarga" - Cerpen yang menggambarkan dinamika keluarga dan hubungan antara anggota keluarga.

5. "Pertemuan" - Cerpen yang menggambarkan pertemuan antara dua karakter dan perubahan yang terjadi setelah pertemuan tersebut.

KESIMPULAN

Dengan demikian, karya-karya Chairil Anwar tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai historis dan budaya yang penting bagi perkembangan sastra Indonesia. Karya-karya ini terus dihargai dan dipelajari oleh generasi saat ini sebagai warisan yang berharga dari salah satu penyair terbesar dalam sejarah sastra Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun