Mohon tunggu...
Ety Ervina Jr
Ety Ervina Jr Mohon Tunggu... Penulis - Tidak ada

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makalah Deksis

13 Januari 2024   15:31 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Deksis


Deksis atau deiksis adalah istilah dalam linguistik yang merujuk pada fungsi bahasa yang digunakan untuk menunjuk atau merujuk pada sesuatu. Deksis ini sangat bergantung pada konteks pembicaraan untuk memahami maknanya.


Pemahaman tentang deksis sangat penting dalam memahami makna sebenarnya dari sebuah kalimat, karena tanpa memahami konteksnya, makna kalimat bisa menjadi kabur atau salah.


Konsep Dasar Deksis
Ada beberapa jenis deksis, antara lain:
1. Deksis persona atau sosial : merujuk pada orang yang berbicara, orang yang diajak bicara, atau orang lain yang dibicarakan. Misalnya, "saya", "kamu", "dia".
2. Deksis tempat: merujuk pada lokasi atau tempat yang sedang dibicarakan. Misalnya, "di sini", "di sana".
3. Deksis waktu: merujuk pada waktu yang sedang dibicarakan. Misalnya, "sekarang", "nanti", "kemarin".
4. Deksis sosial: merujuk pada status sosial atau hubungan antara pembicara dan pendengar. Misalnya, "Bapak", "Ibu", "Kakak".
5. Deksis Wacana: Penggunaan kata-kata atau frasa. Misalnya, "ini", "itu", "sebelumnya".


Jenis-jenis Deksis


Deksis Orang dan Sosial
Deksis orang berkaitan dengan penggunaan kata ganti orang dalam komunikasi. Ini mencakup kata-kata seperti "saya", "kamu", "dia", "mereka", dan sebagainya. Deksis orang digunakan untuk mengacu pada orang-orang yang terlibat dalam percakapan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Saya pergi ke toko", "saya" adalah contoh deksis orang yang mengacu pada diri sendiri sebagai pembicara.

Deksis sosial berkaitan dengan penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan status sosial dalam komunikasi. Ini termasuk kata-kata seperti "bapak", "ibu", "saudara", "tuan", "nyonya", dan sebagainya. Deksis sosial digunakan untuk mengacu pada hubungan sosial dan status orang yang terlibat dalam percakapan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Bapak sedang sibuk", "bapak" adalah contoh deksis sosial yang mengacu pada seorang pria dengan status sosial yang lebih tua atau dihormati.


Deksis Waktu
Deksis waktu berkaitan dengan penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan waktu dalam komunikasi. Ini termasuk kata-kata seperti "sekarang", "kemarin", "besok", "nanti", dan sebagainya. Deksis waktu digunakan untuk mengacu pada waktu tertentu dalam percakapan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Kita akan bertemu besok", "besok" adalah contoh deksis waktu yang mengacu pada hari setelah hari ini.


Deksis Tempat
Deksis tempat berkaitan dengan penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan tempat dalam komunikasi. Ini termasuk kata-kata seperti "sini", "situ", "sana", "di depan", "di belakang", dan sebagainya. Deksis tempat digunakan untuk mengacu pada lokasi atau tempat tertentu dalam percakapan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Buku itu ada di meja", "meja" adalah contoh deksis tempat yang mengacu pada lokasi objek yang dibicarakan.


Deksis Wacana
Deksis wacana berkaitan dengan penggunaan kata-kata atau frasa yang mengarahkan perhatian pada bagian tertentu dari wacana atau teks. Ini termasuk kata-kata seperti "ini", "itu", "sebelumnya", "selanjutnya", dan sebagainya. Deksis wacana digunakan untuk mengacu pada bagian tertentu dari teks atau percakapan yang telah disebut sebelumnya atau akan disebutkan selanjutnya. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya", "sebelumnya" adalah contoh deksis wacana yang mengacu pada bagian sebelumnya dalam teks atau percakapan.

Fungsi dan Peran deksis dalam Komunikasi


Deksis memainkan peran penting dalam komunikasi, terutama dalam percakapan sehari-hari. Berikut adalah beberapa fungsi dan peran deksis dalam komunikasi:
Membantu dalam Penyampaian Pesan: Deksis membantu pembicara menyampaikan pesan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Misalnya, menggunakan kata "ini" atau "itu" dapat membantu pembicara merujuk pada sesuatu tanpa harus menyebutkannya secara eksplisit.
Membuat Komunikasi Lebih Kontekstual: Deksis memungkinkan pembicara untuk merujuk pada konteks tertentu dalam percakapan. Misalnya, kata "kamu" dalam kalimat "Apa yang kamu lakukan?" merujuk pada orang yang diajak bicara.
Meningkatkan Keakuratan dan Kejelasan: Deksis dapat membantu meningkatkan keakuratan dan kejelasan dalam komunikasi. Misalnya, kata "sekarang" dalam kalimat "Saya sedang makan sekarang" memberikan informasi waktu yang spesifik.
Membantu dalam Interaksi Sosial: Deksis juga memainkan peran penting dalam interaksi sosial. Misalnya, penggunaan kata "Bapak" atau "Ibu" dalam bahasa Indonesia dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua atau berstatus lebih tinggi.


Contoh Penggunaan Deksis


Berikut adalah beberapa contoh penggunaan deksis dalam kalimat:
Deksis Orang
"Saya pergi ke sekolah."
"Kamu harus mengumpulkan tugas ini."
"Dia sedang membaca buku."
Deksis Sosial
"Bapak sedang bekerja di kantor."
"Ibu sedang memasak di dapur."
"Saudara ingin bertemu denganmu."
Deksis Waktu
"Sekarang saya sedang makan siang."
"Kemarin, saya bertemu dengan teman lama."
"Besok, kita akan pergi berlibur."
Deksis Tempat:
"Buku itu ada di rak buku."
"Saya akan menunggu di luar."
"Tolong ambilkan pensil di dalam laci."
Deksis Wacana:
"Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, masalah ini perlu segera diselesaikan."
"Selanjutnya, kita akan membahas topik berikutnya."
"Ini adalah contoh penggunaan deksis dalam kalimat."
Deksis dalam Bahasa Lisan dan Tulisan
Deksis dapat digunakan baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. Namun, ada beberapa perbedaan dalam penggunaannya antara bahasa lisan dan tulisan. Berikut adalah contoh penggunaan deksis dalam bahasa lisan dan tulisan:
Penggunaan deksis personal:
"Aku sedang makan siang." (dalam bahasa lisan)
"Saya sedang makan siang." (dalam bahasa tulisan)
Penggunaan deksis temporal:
"Kemarin aku bertemu dengan dia." (dalam bahasa lisan)
"Kemarin saya bertemu dengan dia." (dalam bahasa tulisan)
Penggunaan deksis spatial:
"Ambilkan itu di sini." (dalam bahasa lisan)
"Ambilkan itu di sini." (dalam bahasa tulisan)
Penggunaan deksis sosial:
"Bapak sedang sibuk?" (dalam bahasa lisan)
"Apakah Anda sedang sibuk, Bapak?" (dalam bahasa tulisan)

Manfaat Deksis


Deksis memiliki beberapa manfaat dalam komunikasi, antara lain:
Ketepatan dan Ke klarifikasi: Deksis membantu dalam menyampaikan pesan dengan lebih tepat dan jelas. Dengan menggunakan deksis, pembicara dapat merujuk pada objek, orang, tempat, atau waktu secara spesifik, sehingga menghindari kebingungan atau kesalahpahaman dalam komunikasi.
Efisiensi Komunikasi: Penggunaan deksis dapat membuat komunikasi lebih efisien. Daripada mengulang-ulang kata atau frasa yang sama, deksis memungkinkan pembicara untuk merujuk pada sesuatu dengan singkat dan langsung, sehingga menghemat waktu dan usaha dalam berkomunikasi.
Kontekstualisasi: Deksis membantu dalam kontekstualisasi pesan. Dengan menggunakan deksis yang sesuai, pembicara dapat menyampaikan pesan mereka dengan memperhatikan konteks pembicaraan, termasuk situasi, waktu, dan tempat. Hal ini membantu pendengar dalam memahami pesan secara lebih lengkap.
Penghormatan Sosial: Penggunaan deksis sosial, seperti "Bapak", "Ibu", atau "Kakak", dapat menunjukkan penghormatan kepada orang yang lebih tua atau berstatus lebih tinggi dalam interaksi sosial. Hal ini membantu membangun hubungan yang baik dan menghormati norma-norma sosial.
Menghindari Redundansi: Deksis membantu dalam menghindari pengulangan kata atau frasa yang sama dalam komunikasi. Dengan menggunakan deksis, pembicara dapat mengacu pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya tanpa harus mengulanginya, sehingga membuat komunikasi lebih ringkas dan tidak redundan.
Menghindari Kesalahan Interpretasi: Penggunaan deksis yang tepat membantu dalam menghindari kesalahan interpretasi dalam komunikasi. Dengan memberikan petunjuk yang jelas melalui deksis, pembicara dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan dipahami dengan benar oleh pendengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun