Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Indonesia Deaf Talent, Ajang Pencari Bakat bagi Tuna Rungu

9 Desember 2015   19:33 Diperbarui: 10 Desember 2015   09:31 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 28 November 2015 saya berkesempatan menyaksikan acara Indonesia Deaf Talent ( IDF ) 2015. Bukan karena undangan apalagi pesanan, hanya sekedar ingin menjawab pertanyaan dari hati kecil saja. Acara apa sih itu ? Acara ini saya ketahui dari wall facebook saya. Seperti kebanyakan acara yang bernuansa talenta status ini juga mengajak untuk melakukan vote atas pesertanya. Acara ini juga tidak gratis tapi berbayar. Tiket dapat dipesan sehari sebelum acara berlangsung. Setelah memesan tiket via SMS, keesokan harinya saya datang ke acara tersebut.

Bertempat di Kemendikbud Gedung A, Lantai 3 acara Final Indonesia Deaf Talent ini digelar. Seperti biasa sebelum masuk ruangan saya melakukan registrasi ulang. Sesampai di meja registrasi saya diminta untuk mencari nama dalam daftar hadir oleh dua orang gadis cantik. Lalu saya dipersilahkan masuk ruangan yang pada saat itu belum ramai. Sepintas ada yang berbeda memang, kedua gadis cantik tersebut menggunakan bahasa isyarat dalam melayani saya.

Tak berapa lama, ruangan mulai dipenuhi yang rata-rata undangannya berbicara melalui bahasa isyarat. Dari sinilah saya mulai menebak-nebak bahwa acara ini memang bukan seperti acara yang pernah saya saksikan di TV. Akhirnya dari seorang teman saya mendapat penjelasan bahwa Indonesia Deaf Talent adalah sebuah acara ajang pencarian bakat yang dikhususkan bagi Tuna Rungu. Jelas sudah, pantesan aja acara ini tidak semegah acara talent pada umumnya. Jam telah menunjukkan waktu pelaksanaan acara. Pembawa acara ---maaf dengan tutur kata terbata-bata--- langsung mengumumkan acara pertama. Di atas panggung utama, ada juga seorang gadis yang menterjemahkan ucapan sang MC dengan bahasa isyarat.

Setelah acara seremonial berlangsung, dimulailah acara puncak yaitu final pencari bakat. Sebenarnya ke datangan saya juga bertujuan untuk mensupport sahabat cilik saya. Namanya Alya Sausan, dia ingin menunjukkan bakat pantomimnya. Sama seperti peserta lainnya, Alya Sausan juga memiliki kekhususan pada dirinya. Kisah tentang Alya Sausan sudah saya tuliskan di sini etybudiharjo.com/alya-sausa-mengukir-sunyi-dengan-prestasi.

Terus terang, amat sangat disayangkan bahwa acara seperti ini minim dengan publikasi. Saya tidak melihat kehadiran media cetak manapun apalagi stasiun televisi. Padahal acara ini jangan dipandang sebelah mata, kaum Tuna Rungu juga membutuhkan wadah untuk berkreasi dan berkembang sama seperti lainnya. Acara yang digagas oleh Yayasan Tuna Rungu “SEHJIRA” ( Sehjira Deaf Foundation ) patut didukung secara penuh oleh semua pihak. Indonesia Deaf Talent 2015 ini adalah kali ketiga digelar oleh Yayasan Sehjira. Moment yang dapat menempatkan anak berkebutuhan khusus, terutama disabilitas Tuna Rungu, untuk menunjukkan potensi yang setara dengan ajang kompetisi talenta pada umumnya.

Rasanya perlu disadari oleh semua pihak dan masyarakat luas, bahwa penyandang disabilitas adalah mahluk sosial yang memerlukan kehidupan luas dengan siapapun. Dengan mengusung tema “Menunjukkan Bakat Apresiasi Seni dan Budaya tanpa Perbedaan” telah menunjukkan bahwa dalam kondisi apapun manusia punya hak untuk berkembang dan mengaktualisasikan dirinya. Buktinya saya menyaksikan sendiri, bahwa kaum Tuna Rungu juga mampu berkreasi dengan bakatnya masing-masing. Adapun bakat yang dipertunjukkan terdiri dari kategori :

• Kesenian : pantomime, music, dance
• Kreatifitas : fotografi, video, handycraft
• Modeling : Miss dan Mister Deaf
• Speaking : Pidato isyarat

Saya sangat terkesan pada bakat yang dimiliki oleh seluruh peserta, mereka benar-benar tidak berbeda dengan lainnya. Para Tuna Rungu adalah masyarakat Indonesia yang memiliki hak sama dengan masyarakat lainnya. Semoga acara ini bisa berlangsung terus bahkan dapat menjangkau lebih banyak lagi peserta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun