Perjalanan Karier Claudio Bravo
Awal karier yang dilalui oleh Bravo dimulai dari Akademi Klub Top Chile bernama Colo-colo Junior. Permainan Bravo yang memukau pelatih mengantarnya terpilih untuk memperkuat skuad utama klub tersebut selama empat tahun. Dalam klub tersebut Bravo menempati posisi sebagai pemain utama dan selalu bermain sebagai Starting Eleven.
Sejak tahun 2002 sampai 2006, Bravo terus mengembangkan dirinya dengan mengikuti berbagai pertandingan. Pada tahun 2004, Bravo masuk ke dalam timnas Chile-U23 dengan 7 kali tampil, lalu semakin menanjaknya usia, Bravo langsung memperkuat timnas Chile dengan 87 kali tampil. Total penampilan Bravo selama empat tahun memperkuat timnas Chile menjadi 123 kali pertandingan. Bahkan di tahun 2006 Bravo berhasil meraih penghargaan Torneo Apertura, ini adalah penghargaan pertama yang diraihnya.
Pada tahun 2006, Bravo pindah ke Real Sociedad di Spanyol sebagai perjalanan karier selanjutnya. Selama hampir 8 tahun ( 2006 – 2014 ) langkah Bravo dipersepakbolaan dunia makin tak terbendung. Bravo terus menerus menunjukkan eksistensinya yang semakin terarah dengan tampil bermain sebanyak 237 dalam pertandingan resmi. Bravo menjadi skuat utama diklub tersebut. Tanggal 14 Februari 2010, menjadi catatan sejarah paling penting dalam hidup seorang Bravo. Karena pada tanggal tersebut Bravo mencetak satu-satunya gol di sepanjang karirnya saat melawan Gimanstic de Tarragona melalui tendangan bebas dalam 229 pertandingan.
Dan kecemerlangan kariernya ini, dia tunjukkan dengan gelar Segunda Division yang diraihnya pada tahun 2009 – 2010. Namun sayang tendangan bebasnya ini berakibat fatal, Bravo mengalami cedera lutut, akan tetapi bukan Bravo namanya kalau dia tidak menggenapkan sisa pertandingannya. Dalam kondisi cedera lutut Bravo masih bermain dalam 25 kompetisi lagi untuk membantu timnya menyelesaikan kejuaraan dan kembali ke divisi utama.
Kariernya terus melejit, hingga akhirnya sebuah klub sepakbola ternama berniat untuk mengajaknya bergabung. Bukan suatu kebetulan jika pada saat itu klub terbesar tersebut sedang membutuhkan seorang penjaga gawang handal.
Dan pada tanggal 25 Juni 2014, melalui laman resmi klub tersebut, dirilis sebuah pengumuman bahwa Claudio Bravo telah resmi bergabung. Klub yang tidak diragukan lagi kebesaran dan ketenarannya itu bernama Barcelona. Nilai kontrak yang didapat dengan bergabungnya Bravo di Barca tidak tanggung-tanggung, bahkan mencapai nilai fantastis, yaitu sebesar 12 juta Pondsterling. Dalam catatan sepakbola dunia, nilai yang diraihnya itu menjadikan Bravo sebagai kipper termahal ke 7. Biaya transfer yang fantastik telah dibuktikan oleh Bravo dengan menggondol piala Zamora Trophy di musim pertamanya bersama klub asuhan Luis Enrique itu. Sebuah penghargaan sebagai kipper terbaik dalam ajang Liga Spanyol. Sungguh sebuah bulan madu yang manis dan catatan sejarah penting dalam karier sepakbola Bravo.
Dalam klub barunya ini, Bravo harus bersaing dengan rekannya satu klub yang baru saja direkrut untuk menempati posisi utama, yaitu Marc-Andre Ter Stegen. Persaingan ini tidak membuat Bravo gentar, tapi sebaliknya semakin bersemangat untuk menjadi yang terbaik. Akhirnya kemampuannya berlenggok di bawah mistar gawang, berhasil menyingkirkan saingannya saat Barca berlaga di Copa del Rey pada musim yang sama. Lagi-lagi dalam ajang bergengsi tersebut Bravo meraih gelar sebagai penjaga gawang terbaik.
Penampilan demi penampilan terus digulirkan sepanjang musim di Liga Spanyol. Untuk Barca, Bravo benar-benar mempersembahkan permainan terbaiknya, Ia hanya memiliki waktu istirahat sedikit sekali, yaitu di jornada terakhir saat Barca bersua dengan Deportivo La Coruna. Saat itu Bravo digantikan oleh kipper ke tiga yang dimiliki oleh Barca, Jordi Masip. Akan tetapi penampilan Bravo tetap masih unggul dan selalu dinanti-nantikan oleh penggemar dan fans fanatik Barca. Dalam 37 pertandingan, Bravo hanya kebobolan 19 gol lebih sedikit dari klub lain yang kebobolan 18 kali dan terjadi pada musim 1993 – 1994. Jadi dengan kata lain, dalam 20 tahun terakhir Bravo hampir dikatakan berhasil dalam hal menjaga pertahanan gawang. Hal ini untuk kesekian kalinya Bravo menorehkan sejarah persepakbolaan dunia.
Rekor lain yang dicatat oleh Bravo adalah dalam hitungan menit, Claudia Bravo sanggup menjaga mistar gawangnya selama 754 menit tidak terkoyak satupun. Pencapaian ini telah melampaui rekor yang disandang oleh Pedro Maria Artoa pada musim 1977 - 1978. Selain itu, Bravo juga tercatat sebagai penjaga gawang pertama Barca yang bia melakukan clean sheet dalam 23 pertandingan. Untuk kesekian kalinya Bravo mengungguli dua kipper legendaris Barca, Victor Valdes ( 2004 – 2005 dan 2008 – 2009 ) serta Andoni Zubizarreta ( 1988 – 1989, keduanya berada pada urutan ke dua dalam melakukan clean sheet pada 20 laga.
Persembahan Bravo dapat dibilang terus menerus menggulirkan permainan yang fantastik, apalagi jika dilihat dari rasio kebobolan.