Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Indari Mastuti, Pemberdaya Perempuan Menulis

27 April 2015   22:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia kepenulisan nama Indari Mastuti sudah banyak dikenal, terutama di kalangan Ibu-ibu yang bergiat di media sosial. Kecintaannya menulis sejak kecil berhasil mengantarnya menjadi penulis terkenal seperti saat ini. Perempuan kelahiran Bandung 9 Juli 1980 ini nampak energik dan selalu menginspirasi bagi setiap perempuan di manapun dia berada. Sepak terjangnya di dunia kepenulisan sudah dibuktikan dengan lahirnya puluhan buku dan artikel di berbagai media. Aktivitas dan inspirasinya tidak berhenti hanya sampai di situ saja, berbagai kegiatan yang melibatkan kaum perempuan terus digalinya.

Indari Mastuti memang bukan penulis novel terkenal yang laris bahkan sampai difilmkan. Tulisan-tulisan Indari sanggup menyihir para pembaca untuk bergiat dan melakukan sesuatu. Banyak spirit yang dia tularkan melalui tulisan-tulisannya tersebut. Bagi seorang Indari Mastuti, hamparan rupiah bukan tujuan utama, tapi mengajak para ibu dan perempuan Indonesia jauh lebih mumpuni. Alhasil, niat utamanya itu membuahkan hasil di luar dugaan, dan Indari menyadari itulah hak yang sebenar-benarnya.

14301477801898189767
14301477801898189767


Dunia internet dimanfaatkan oleh Indari untuk melahirkan komunitas bagi Ibu-ibu, maka terbitlah komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis ( IIDN ) yang sampai sekarang sudah beranggotakan lebih dari 15.000. Menurut Indari sudah layaknya Ibu-ibu juga harus melek internet. Kekuatan inspirasi Indari ini mengajak kaum perempuan khususnya Ibu-ibu rumah tangga untuk mempergunakan waktu luang selepas tugas dalam rumah tangga. Dan ternyata keberadaan IIDN telah banyak membawa pengaruh luar biasa pada Ibu-ibu.

Ibu-ibu yang tadinya hanya bisa memegang peralatan dapur kini telah piawai mengetikkan jarinya di keyboard. Lebih dari itu Ibu-ibu rumah tangga yang identik dengan pergosip-an kini mulai banyak menggali pikirannya untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat. Semua aktivitas itu dibimbing langsung oleh Indari pada komunitasnya. Keberhasilanpositif telah tertular pada Ibu-ibu, hal ini telah dibuktikan di mana ada beberapa anggota IIDN yang telah menelurkan buku. Indari telah mampu mengubah paradigma Ibu-ibu untuk bisa menulis, sekalipun hanya sebuah status. Untuk lebih lanjutnya Indari juga membuka lowongan penulis pada perusahaan yang bernama Indscript Creative. Di sinilah Ibu-ibu yang berkeinginan untuk menulis buku diberi kesempatan dan tentunya diseleksi secara ketat.Hal ini dilakukannya karena buku-buku tersebut akan diterbitkan oleh penerbit multinasional.

Langkah awal Indari ini tergolong sukses, bahkan banyak kalangan yang mengatakan hampir tak percaya. Mengapa ? Lihat saja, dalam lima tahun terakhir ini banyak sekali tulisan Ibu-ibu bertengger di media cetak online dan offline. Begitupula dengan buku-buku, terutama buku yang mengupas seluk beluk rumah tangga, mulai dari mengasuh anak sampai manajemen waktu dan keuangan keluarga. Hampir 500 judul buku telah diterbitkan oleh anggota IIDN. Sungguh sebuah pencapaian kecerdasan dan kemajuan berpikir yang luar biasa.

Bagi saya pribadi, mengenal Indari bagai mengenal sebuah berlian, kecil tapi sangat berharga. Berbincang padanya tak pernah putus dengan ilmu dan inspirasi. Tidak cukup berhenti sampai di situ Indari juga selalu berpikir bagaimana cara menularkan itu semua pada kaumnya. Keinginan terbesarnya adalah mengenalkan dunianya pada Ibu-ibu. Di situlah kekuatan seorang Indari.

14301483111891097282
14301483111891097282


Lahir dari kalangan keluarga sederhana, tapi mampu membangun mimpi menjadi nyata. Indari berkeyakinan dengan menulis maka perempuan bisa mengaktualisasikan dirinya secara sehat, jasmani dan rohani. Terlebih lagi menulis dapat juga membuka peluang datangnya financial tanpa harus keluar rumah apalagi meninggalkan tugas utama.

Setelah sukses dengan IIDN, Indari kembali membentuk komunitas baru yang membidik pada dunia bisnis. Maka lahirlah komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis ( IIDB ), yang mengulassemua seluk beluk tentang dunia usaha. Untuk kesekian kalinya Indari mengajak Ibu-ibu bergerak agar dapat menghasilkan sesuatu secara ekonomi. Segala macam teori bisnis dan kendala-kendalanya dikupas tuntas, dengan maksud supaya Ibu-ibu tergugah untuk berpenghasilan. Sudah saatnya bagi Ibu-ibu khususnya dan kaum perempuan pada umumnya memiliki kemandirian secara financial. Komunitas ini mengajak Ibu-ibu apabila menginginkan sesuatu tidak lagi bergantung pada suami, apalagi kebutuhan pribadi. Untuk kedua kalinya komunitas ini juga membidik kaum Ibu-ibu rumah tangga. Sampai sekarang anggota IIDB telah mencapai 17.000 orang.

14301480971769455244
14301480971769455244


Sikap teguh dan kekuatan diri yang muncul dari perempuan peraih beragam penghargaan itu adalah tetap rendah hati. Rasa rendah hatinya itu terpancar dari sikap, perilaku dan tentu saja wajah cantiknya. Mau dan harus berbagi, merupakan prinsip dasar dari kesuksesannya. Namun, bagi Indari semua penghargan itu bukanlah tujuan utama melainkan sisi positif yang diterimanya. Kebahagiaannya adalah saat melihat bahwa ilmu yang ditularkan membawa manfaat bagi penerimanya. Indari sangat pantas menyandang potret Kartini kekinian, penuh spirit dengan citra cantiknya.

Pada tahun 2013, perempuan peraih penghargaan Perempuan Inspiratif Nova ( 2010 ) ini mendirikan Sekolah Perempuan. Dari namanya saja sudah dapat dipastikan bahwa sekolah ini dikhususkan bagi perempuan. Materi yang diajarkan bukan lagi sekedar masak memasak atau berhias diri, tapi lebih dari itu. Pembelajaran di Sekolah Perempuan ini lebih menitik beratkan pada aktualisasi diri, baik itu menulis atau berbisnis.

14301478861767699808
14301478861767699808

14301479761849061492
14301479761849061492


Mengulik sedikit tentang berhias diri, Indari juga memberikan beberapa ilmu bagi Ibu-ibu yang nota bene sudah bersuami. Baginya mempercantik diri itu lebih utama digali dari dalam diri lebih dulu. Jika sudah demikian maka aura kecantikan akan muncul dengan sendirinya. Nah, jika perempuan sudah berada pada titik ini, tidak ada salahnya memoles wajah atau tubuh dengan kosmetik.

Indari sendiri tergolong perempuan yang senang membenahi diri, mulai dari fashion, wajah dan tubuh. Selain karena aktivitasnya yang sering bertemu banyak orang,membenahi diri bagi perempuan merupakan keharusan. Terlebih lagiuntuk Ibu-ibu, di mana ada seseorang yang menginginkan pasangannya tampil secantik mungkin. Berhiaslah untuk menyenangkan orang terdekat dulu kemudian baru orang lain. Jadi tidak ada alasan untuk kaum perempuan menghindar dari keindahan. Cantikadalah polesan sedangkan indah itu anugrah, maka bersyukurlah kaum perempuan yang sudah diberi keindahan oleh Sang Maha Indah.

Apa yang sudah dilakukan oleh Indari mungkin hanya sebagian kecil dari dedikasinya terhadap kaumnya. Sepak terjangnya untuk menyemangati kaum Ibu agar bergiat bagi keluarganya hanyalah sebuah langkah sederhana. Sesederhana tujuannya, karena Indari hanya ingin berbagi pada kaumnya agar bisa menjadi Citra Cantik Indonesia seutuhnya.

@etybudiharjo

Sumber gambar document pribadi Indari

http://hidupku-kisahku.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun