Saya sangat bersyukur karena saya dan keluarga adalah orang yang jarang terkena penyakit sariawan, tapi bukan berarti nggak pernah.Mungkin karena jarang, jadi sekalinya terkena sariawan sakitnya bukan kepalang. Yang saya tidak habis pikir, sariawan ini tidak memiliki tanda-tanda khusus, tau-tau bibir, lidah atau langit-langit sudah luka. Jangankan untuk makan, kena air liur aja sakitnya minta ampun. Pernah suatu kali saya terkena sariawan sampe mengakibatkan kepala jadi pusing, dan bibir tidak bisa mengatup. Awalnya saya menganggap penyakit ini biasa aja, bukan penyakit bahaya apalagi menular. Anggapan saya yang seperti ini membuat saya agak acuh dalam mengobati sariawan. Dan untuk pengobatannya saya juga lebih banyak mengandalkan “apa kata orang”. Misalnya orang bilang obatnya makan sambal, ya saya makan sambal, disuruh makan jeruksaya makan jeruk, banyak minum air putih sayapun minum air putih. Kebanyakan dari mereka juga beranggapan bahwa sariawan itu hanya karena kekurangan vitamin C, jadi tidak perlu dicemaskan, katanya penyakit sepele. Jujur aja, saya juga kurang mengetahui obat warung apa yang harus saya minum untuk mengobati sariawan.
Karena cara pengobatan yang asal-asalan dan hanya mengikuti “apa kata orang” tadi, jadilah sariawan saya tidak sembuh-sembuh bahkan membuat kepala pusing. Dari sini saya mulai menyadari bahwa sariawan yang saya derita ini tidak main-main, akhirnya saya pun memutuskan untuk berobat ke dokter. Setelah melakukan pemeriksaan sampai ke rongga tenggorokan, ternyata apa yang saya alami memang sudah cukup parah untuk kategori sariawan. Peradangan yang saya alami sudah sampai ke rongga tenggorokan, produksi air liur juga meningkat. Bukan itu saja, badan saya demam, yang disebabkan oleh peradangan. Saya benar-benar tidak menyangka kalau sariawan bisa mengakibatkan keparahan yang lumayan tingkat sakitnya. Adapun obat yang diberikan oleh dokter adalah : obat kumur 2 kali sehari ( bangun tidur dan sebelum tidur ), antibiotik 500 mg, paracetamol dan obat sakit kepala.Alhamdulilah setelah 4 hari saya minum obat dari dokter, sariawan saya sembuh. Sejak itulah saya agak trauma jika saya merasakan perih sedikit aja di sekitar mulut.
Nah, apa yang pernah saya alami itu merubah pikiran saya 180 derajat, maksudnya adalah saya tidak mau lagi menyepelekan sariawan.Saya pun akhirnya mencari tahu tentang penyakit dengan nama ilmiah Stomatitis Aftosa Rekuren ( SAR ) ini dengan menjelajahdunia internet.Pengetahuan awal saya yaitu bahwa sariawan bukan penyakit yang disebabkan hanya karena kurangnya vitamin C atau B12 saja, tapi bisa disebabkan oleh beberapa faktor tak terduga lainnya, di antaranya adalah :
Tergigit. Penyebab sariawan yang paling sering terjadi karena tergigit pada saat makan. Hal ini terjadi ketika proses makan yang dilakukan dengan terburu-buru. Oleh sebab itu makanlah dengan perlahan dan hati-hati, terutama saat mengunyah makanan yang bersifat keras. Saya jadi ingat penyebab sariawan yang pernah saya alami sampai akut terjadi karena faktor tergigit bukan karena kekurangan vitamin C atau B12.
Makanan pedas dan panas. Saya adalah orang yang sangat menyukai makanan atau masakan pedas, tanpa saya ketahui ternyata makanan pedas itu dapat menyebabkan sariawan. Aneh bukan ? Padahal seharusnya rasa pedas yang berasal dari cabai justru memiliki kandungan vitamin C.Ternyata penyebabnya bukan itu, mengkonsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat meningkatkan suhu tubuh. Suhu tubuh yang meningkat tersebut akan terakumulasi dan menjadi pemicu penyebab sariawan, biasanya orang menyebutnya dengan panas dalam.
Mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas juga dapat memicu timbulnya sariawan, karena makanan panas dapat membuat mulut dan sekitarnya jadi luka. Usahakanlah mendinginkan makanan terlebih dahulu sebelum dimakan.
Menyikat gigi. Menyikat gigi adalah salah satu cara untuk membersihkan gigi, tapi berhati-hatilah jika akan menyikat gigi. Perhatikan cara menyikat gigi yang benar, karena apabila tidak maka kemungkinan sikat giginya akan melukai daerah mulut seperti gusi, lidah, langit-langit dan lainnya. Gunakan juga sikat gigi yang aman dan nyaman, dalam arti tidak membahayakan daerah mulut. Pilihlah sikat gigi dengan bulu halus dan meruncing di bagian depannya.
Herpes. Pernah dengar herpes ? Ya, herpes adalah luka yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus. Herpes bisa terjadi di mana saja termasuk di dalam rongga mulut. Dengan kata lain herpes menjadi salah satu penyebab sariawan. Bakteri atau virus yang ada di dalam mulut bisa timbul dari makanan, minuman atau pun udara.
Iritasi kulit. Beruntung saya tidak memiliki kulit yang sensitive/alergi/iritasi terhadap zat-zat kimia. Namun begitu saya harus mewaspadainya, karena iritasi kulit terhadap beberapa bahan kimia yang terdapat pada obat kumur dapat menyebabkan sariawan. Saya memang kerap memakai obat kumur, terutama bila tidak nyaman dengan pernapasan atau sisa makanan yang menyelip di gigi.
Merokok. Ah, kalau yang ini sih cuekin aja, karena saya bukan perokok dan tidak pernah merokok.Dalam hal ini saya mau mengingatkan saja bagi Anda yang suka merokok berhati-hatilah. Merokok dapat juga menjadi pemicu timbulnya sariawan.
Stres. Wah, kalau yang ini harus menjadi perhatian juga, saya baru tahu kalau ternyata stress dapat menyebabkan seseorang sariawan. Stres merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus yang berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Tapi jangan takut, kecenderungan sariawan yang diakibatkan karena stress hanya sebagian kecil saja ko.
Defisiensi Nutrisi. SAR dapat terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, defisiensi Zink. Faktor nutrisi lain yang berpengaruh pada timbulnya SAR adalah vitamin B1, B2 dan B6.
Nah, dari informasi inilah saya mulai berhati-hati lagi menjaga rongga mulut dan sekitarnya. Sariawan yang selama ini saya anggap sepele ternyata dapat berdampak buruk, yaitu bisa berujung pada kanker rongga mulut. Jujur saja, mendengar kata “kanker” rasanya seluruh badan ini menggigil. Bagaimana mungkin hanya gara-gara sariawan bisa mengakibatkan kanker rongga mulut, penyakit yang menjadi momok menakutkan. Selain itu saya juga mencari tahu tentang pengobatan sariawan, dari yang tradisional sampai pengobatan modern.
Pengobatan secara tradisional saya mengandalkan madu yang pemakaiannya cukup dioleskan pada bagian yang luka. Untuk obat kumur, saya berkumur dengan menggunakan air hangat ditambah dengan garam, lakukan 2 sampai 3 kali sehari. Oh ya kalaupun harus minum obat hasil pabrikan, cari yang komposisinya herbal loh ! Salah satu obat sariawan yang komposisinya herbal adalah Kuldon hasil produksi PT. Deltomed, dosis minumnya 2 tablet sekali minum. Karena Kuldon berbahan herbal so...pastinyanya dijamin aman deh. Jadi selain mencegah hal-hal yang sudah disebutkan di atas, saya juga berusaha mencari tahu pengobatan sariawan dengan cepat. Saya tidak mau lagi mengandalkan “apa kata orang” tapi mencari tahu bagaimana cara mengobati sariawan dengan cepat dan tepat. Cepat tanggap atasi sariawan akan dapat mencegah penyakit sariawan menjadi lebih buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H