Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peluncuran Komik "Macan Putih" Besutan Anak Bangsa

18 April 2014   21:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_320404" align="aligncenter" width="507" caption="Sumber Gambar dari Kompasiana"][/caption]

Bertempat di Gramedia Pondok Indah Mall tepatnya tanggal 14 April 2014, saya beserta beberapa teman kompasianer menghadiri acara bedah komik. Sesaat memang terdengar janggal, karena biasanya yang dibedah itu selalu buku atau novel, tapi kali ini komik. Mengapa janggal ? Ya, karena sudah sekian lama masyarakat Indonesia tidak memiliki komik yang ditulis oleh anak bangsa. Hampir semua komik yang ada saat ini kebanyakan berasal dari luar, terutama Jepang.

1397750870253935937
1397750870253935937

“Saya ingin menggairahkan kembali perkomikan Indonesia. Saya melihat banyak sekali peluang komikus yang belum tersalurkan,”demikian papar Irfan Ihsan, sang penulis komik pada peluncuran komik perdananya. Di awal perbincangan Irfan sedikit mengeluarkan kegetirannya, mengapa Indonesia sedikit sekali memiliki bacaan komik, jauh dibandingkan dengan Jepang dengan ‘Manga’nya. Padahal komik juga merupakan bacaan favorit masyarakat Indonesia. Banyak pertanyaan berkecamuk dalam dirinya, mengapa komik Indonesia kian surut bahkan hampir menghilang. Betapa dulu dia suka sekali dengan cerita komik seperti Petruk dan Gareng, Wiro Sableng dan sebagainya.Kebanyakan penulis Indonesia lebih senang menulis novel atau cerpen.

1397750920462459291
1397750920462459291

Berangkat dari sinilah Irfan bertekad untuk mewujudkan mimpinya membuat sebuah komik dan dimulailah proyek pembuatan komik. Irfan mulai memikirkan tentang cerita apayang akan dia angkat dan tokoh apa yang hendak dibuat. Setelah menemukan ide cerita, Irfan mulai menggarap komik ini satu persatu, dimulai dengan menciptakan karakter tokoh, menyusun cerita dan sebagainya. Adapun karakter yang diciptakannya yaitu seekor Macan Putih. Macan Putih adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat yang cukup melegenda.

Acara yang dipandu oleh Mas Nurul, salah seorang admin Kompasiana ini sangat menarik ketika salah seorang dari peserta bedah komik menanyakan mengapa karakter yang dipilih adalah seekor hewan, dalam hal ini adalah Macan Putih dan bukan orang. Irfanpun menjawab dengan penuh keyakinan, rasanya hampir semua komik mengangkat tokoh orang, sebut saja Superman, Spiderman dan lainnya. Jadi tokoh orang sudah banyak digunakan dan dia mau menampilkan versi lain, demikian katanya. Acara bedah komik ini semakin seru, itu terlihat dari antusiasme peserta yang semakin banyak bertanya.

[caption id="attachment_320409" align="aligncenter" width="500" caption="Ki-ka : Mas Donny, Mas Irfan, Mas Nurul"]

1397751744888612951
1397751744888612951
[/caption]

Pada dasarnya Irfan adalah seorang penulis, dengan begitu dia membutuhkan seorang komikus untuk mentransfer ceritanya dengan aneka gambar. Dan Irfan pun menceritakan bagaimana dia mencari komikus yang sejalan dengan ide-idenya. Setelah browsing beberapa kali di internet, ditemukanlah seorang komikus yang berasal dari kota Surabaya. Donny Gandakusuma, akhirnya didaulat untuk menjadi partnernya dalam merilis komik Macan Putih ini. Donny yang sudah berbakat melukis sejak kecil, memang tidak diragukan lagi kepiawaianya dalam melukis. Di tengah-tengah acara, Donny sempat mendemokan kemahirannya dengan melukis karakter Macan Putih. Tidak cukup sampai di situ Donny juga melukis salah satu dari peserta untuk dijadikan seorang super hero. Tangan Donny nampak sangat luwes saat menggoreskan pena di atas kertas.

[caption id="attachment_320410" align="aligncenter" width="396" caption="Mas Donny sedang mendemokan sketsa Macan Putih"]

1397751910662082183
1397751910662082183
[/caption]

[caption id="attachment_320411" align="aligncenter" width="519" caption="Punggawa Kompasiana Kang Pepih didaulat menjadi model Super Hero 2014"]

13977520462126671055
13977520462126671055
[/caption]

Sambil menunggu Donny menyelesaikan lukisannya, pembicaraan terus berlanjut,Irfan membocorkan sedikit isi dari komik tersebut.Dalam komik tersebut digambarkan seorang anak laki-laki remaja bernama Kinan yang berstatus pelajar SMU. Sama dengan remaja lainnya, Kinan tergolong remaja yang biasa-biasa saja dan cenderung tidak mau ikut-ikutan. Akan tetapi sikap Kinan ini tidak disukai oleh anak-anak lain yang kerap melakukan tawuran sekolah. Sampai pada akhirnya Kinan dipaksa untuk ikut tawuran sekolah, tanpa disadari bahwa sebenarnya dia telah dijebak.

Dan sejak kejadian itu, kisah sebenarnya telah dimulai, Kinan yang sudah tidak memiliki ibu ini merasa harus berbuat sesuatu. Akan tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa, sampai pada akhirnya dia bermimpi bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal. Bahwasannya sang ibu memiliki sebuah kekuatan yang digunakan untuk membela kebenaran, dan kekuatan itu diwariskan kepada Kinan.

Sebagai peluncuran perdana,isi komik ini masih bercerita tentang pengenalan karakter tokohnya dan pendukung lainnya. Karena ini komik asli Indonesia, alur cerita yang dibuat juga sarat dengan budaya dan kisah remaja Ibu Kota. Namun begitu tidak mengurangi sifat energik dari Super Hero itu sendiri. Komik yang diterbitkan pertama kali oleh PT. Gramedia Pustaka Utama ini rencananya akan diterbitkan tiap dua bulan sekali.

[caption id="attachment_320413" align="aligncenter" width="503" caption="Teman-teman kompasioner asyik menyimak"]

1397752143133620356
1397752143133620356
[/caption]

Saat ditanya oleh salah seorang peserta lain, apakah komik Macan Putih ini akan mengalami perkembangan tokohnya atau tidak, dan inilah jawaban Irfan : “Komik Macan Putih ini akan mengalami perkembangan menurut usia. Jadi saya akan membuat Kinan tumbuh dewasa atau bahkan sampai Kinan menikah,”jawab Irfan semangat. “Bukan hanya itu, komik ini juga nantinya akan disajikan per-episode, maksudnya satu cerita langsung selesai,”lanjutnya lagi.

Irfan juga mengungkapkan bahwa komik Macan Putih ini dikerjakan dengan cara kolaborasi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi internet. Tuntutan pekerjaan sebagai Broadcaster Internasional membuat dia harus tinggal di Washington DC. Sedangkan Donny menetap di Surabaya, karena kesamaan misi dan visi lah yang menyatukan mereka dalam sebuah komik. Komik setebal 46 halaman ini dicetak dengan kertas deluxe, disertai warna yang tajam dan terkesan hidup. Adapun proses pewarnaannya diserahkan oleh seorang pewarna yang tinggal di Bandung bernama Novita Tesalonika.

Komik kolaborasi ini dipersembahkan untuk semua usia, gaya bahasa sehari-hari dipilih oleh Irfan agar lebih mudah dimengerti pembaca. Kehadiran komik Macan Putih ini sedikit menghapus kerinduan para pencinta komik Indonesia. Rasanya pas sekali dijadikan sebagai bacaan keluarga, karena memiliki pesan-pesan moral yang kuat.

Seperti biasa, acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan tanda tangan dari penulis serta komikus. Selamat dan sukses ditunggu karya selanjutnya !

[caption id="attachment_320414" align="aligncenter" width="525" caption="Narsis bersama team penulis komik Macan Putih dan Kang Pepih"]

13977522241369457538
13977522241369457538
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun