Bahkan dalam hubungan keluarga tidak hanya seorang ayah dan ibu saja yang memanggil atau memberi sapaan terhadap anak laki-laki mereka dengan "Bu" tetapi sapaan tersebut juga datang dari Opa, Oma, Tante dan Paman.
2. Untuk Suami
Biasanya dalam rumah tangga selain istri memanggil nama suaminya, juga ia memanggilnya dengan sapaan "Bu". Jadi seakan-akan sapaan tersebut semata-mata untuk tidak memanggil nama suami mereka.
Jadi dalam hubungan suami istri, sapaan satu sama lain kadang melenceng dari nama "Bu" untuk suami dan "Usi" untuk istri. Misalnya "Bu mari usi bilang ini" yang artinya "Bu kemari usi mau sampaikan sesuatu"
3. Dalam Hubungan Pertemanan
Dalam hubungan pertemanan di Maluku, selain sapaan Bro, Tamang (Teman), Pot, dan sebagainya, juga sering ada sapaan "Bu". Hal tersebut sebagai bentuk keakraban antar teman atau orang-orang yang sudah saling mengenal satu sama lain dengan cukup baik.
Misalnya "Bu ale kabar bagimana?" artinya "Bu bagaimana kabar anda?".
4. Dalam Wadah Organisasi
Dalam beberapa organisasi baik organisasi kepemudaan maupun organisasi lainnya mereka biasa saling menyapa dengan sebutan "Bu" untuk laki-laki dan "Usi" untuk perempuan baik yang sudah menikah maupun yang belum misalnya pada organisasi Angkatan Muda GPM.
Selain itu dalam organisasi baik internal maupun eksternal kampus di Maluku juga mereka memiliki suatu kesepakatan atau kebiasaan dalam hal saling sapa dan biasanya mereka memilih sapaan "Bu" untuk laki-laki dan "Usi" untuk perempuan.
Jadi, Budaya atau tradisi sapaan "Bu" di Maluku tidak sebatas hanya untuk seorang ipar laki-laki namun lebih dari itu untuk seorang teman, anak laki-laki, dan dalam hubungan keluarga atau teman dalam organisasi. Hal tersebut untuk mencerminkan nilai-nilai keakraban, hormat, serta kebersamaan yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H