Mohon tunggu...
Etwar Hukunala
Etwar Hukunala Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer I Karyawan Honorer

Manusia biasa yang perlu banyak belajar dan Hobi menulis. Apa yang terbaca dan terlintas dipikiran itu yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengatasi Stereotip: Bagaimana Kepala Daerah Muda Mematahkan Anggapan Lama

26 Juni 2024   13:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   07:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | KOMPAS/HERYUNANTO

Misalnya, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar yang terpilih pada usia 35 tahun aktif melibatkan generasi muda dalam berbagai program pengembangan pariwisata.

Menghadapi Tantangan dengan Keterbukaan dan Fleksibilitas

Kepala Daerah yang masih muda seringkali lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan lebih fleksibel ketika menghadapi tantangan. Mereka tidak memiliki "dosa politik" masa lalu dan lebih berani mencoba pendekatan baru yang lebih efektif dan transparan.

Hal ini tercermin dari gaya pengelolaannya yang lebih inklusif dan partisipatif, dimana masyarakat diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.

Peran Pendidikan, Ekonomi dan Sosial

Selain di bidang politik, banyak pemimpin muda daerah dalam hal ini kepala daerah yang juga sukses di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Mereka mampu meningkatkan pendidkikan di daerah mereka pimpin, menggerakkan perekonomian daerah melalui program-program inovatif serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Misalnya, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang berusia 33 tahun, telah berupaya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui berbagai inisiatif ekonomi.


Kemudian datang dari bupati banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang berusia 38 tahun telah melakukan berbagai inovasi di bidang pendidikan dan perekonomian. Salah satu program inovatifnya adalah "Banyuwangi Ayo Kursus" yang fokusnya pada pengembangan keterampilan masyarakat melalui kursus non-formal.

Selain itu, Ia juga memulai program "Asut Sebaya" untuk membantu siswa kurang mampu tetap bersekolah.

Mendobrak Anggapan Lama dan Menciptakan Perubahan

Para pemimpin muda (bupati dan gubernur) ini membuktikan bahwa persepsi lama mengenai usia sebagai penghalang kepemimpinan adalah keliru. Visi yang jelas dan keinginan untuk melakukan perubahan telah menunjukkan bahwa para pemimpin muda dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan daerah.

Mereka tidak hanya mematahkan stereotip tetapi juga menginspirasi generasi muda lainnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan berjuang demi masa depan yang lebih baik.

Kisah sukses para kepala daerah muda  ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Fakta-fakta yang disajikan menunjukkan bahwa pemuda dapat membawa perubahan positif dan inovatif di berbagai bidang, dan usia bukan sebagai penghalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun