Mohon tunggu...
Etwar Hukunala
Etwar Hukunala Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer I Karyawan Honorer

Manusia biasa yang perlu banyak belajar dan Hobi menulis. Apa yang terbaca dan terlintas dipikiran itu yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengatasi Stereotip: Bagaimana Kepala Daerah Muda Mematahkan Anggapan Lama

26 Juni 2024   13:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   07:03 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: PortalNawacita.com


Indonesia menyaksikan kebangkitan sekelompok pemimpin muda daerah yang tidak hanya membawa angin segar dalam dunia politik, namun juga mematahkan berbagai stereotip yang sering dikaitkan dengan pemimpin muda. Melalui inovasi, prestasi, dan keberanian, mampu menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk memberikan kontribusi penting bagi pembangunan daerah. 

Artikel ini mengeksplorasi bagaimana para pemimpin muda daerah mendobrak asumsi lama dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Kepala Daerah muda sering kali menghadapi stereotip yang meremehkan kemampuan mereka. Persepsi umum bahwa pemimpin harus matang misalnya secara umur dan berpengalaman seringkali menjadi tantangan tersendiri. Namun generasi muda yang saat ini menduduki posisi strategis berhasil mematahkan asumsi atau anggapan tersebut dengan berbagai cara.

Inovasi dan Kepemimpinan Progresif

Secara konkrit banyak kepala daerah muda telah menunjukkan bahwa usia bukan menjadi hambatan mereka untuk berinovasi dan melakukan perubahan.

Misalnya saja Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka,  yang baru berusia 33 tahun saat terpilih, melaksanakan berbagai program yang banyak diapresiasi masyarakat, Di bawah kepemimpinannya, Surakarta berhasil meraih beberapa penghargaan, antara lain di bidang kesehatan dan lingkungan hidup.

Sehingga ia dipercayakan kembali saat ini dengan menjadi wakil presiden termuda yang pernah ada.

Selain itu, Emil Dardak yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, juga menunjukkan kepemimpinan progresif dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan digitalisasi pelayanan publik.

Masih berusia 39 tahun, Emil mampu meningkatkan efisiensi manajemen dan kualitas hidup masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.

Sumber Gambar: PortalNawacita.com
Sumber Gambar: PortalNawacita.com

Mendorong Partisipasi Generasi Muda

Terpilihnya pemimpin-pemimpin muda daerah (bupati gubernur dan lain-lain) juga membuka jalan bagi partisipasi generasi milenial dan generasi Z dalam dunia politik. Ini adalah contoh dan bukti nyata bahwa generasi muda dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun