Jadi, mengajarkan empati dapat membantu anak memahami perasaan orang lain dan meningkatkan kemampuannya berkomunikasi secara positif. Dorong anak untuk memikirkan perasaan orang lain dalam situasi yang berbeda dan dorong mereka untuk bersikap baik dan pengertian.
Aktivitas yang boleh dilakukan:
Bermain peran untuk membantu anak memahami situasi dari perspektif orang lain.
Diskusikan berbagai emosi dan perasaan yang mungkin dirasakan orang-orang dalam cerita atau film yang mereka tonton.
5. Merayakan Hari Besar Berbagai Budaya
Mengajak anak merayakan hari-hari besar dari budaya dan agama yang berbeda dapat membantu mereka memahami dan menghargai keberagaman. Melalui perayaan tersebut, anak-anak dapat belajar tentang keunikan tradisi, makanan, serta adat istiadat dari berbagai kelompok.
Tipsnya:
Ajak anak turut serta menyaksikan atau merayakan hari raya seperti Idul Fitri, Natal, Diwali atau Tahun Baru Imlek. dan
Siapkan hidangan khas dari budaya berbeda dan ajaklah anak-anak untuk mencicipinya, serta beri tahu mereka makna dari makanan tersebut.
Menumbuhkan semangat atau jiwa toleransi pada anak bukanlah suatu hal yang sulit bila dilakukan secara konsisten dan penuh kasih sayang. Dengan menerapkan praktik sederhana seperti membaca buku tentang keberagaman, mendorong interaksi dengan kelompok yang beragam, menjadi teladan yang baik, mengajarkan empati dan merayakan hari raya budaya, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi orang yang toleran dan penuh hormat.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak, namun juga berkontribusi terhadap terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H