seksual yang dilakukan oleh anak di bawah umur pada tempat umum di kota makassar.
Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan di beranda Tik-Tok oleh salah satu konten creator @Ms. Bong, yang membahas tentang tindakanVideo tersebut dibanjiri komentar syok oleh netizen, mengapa tidak tindakan seksual tersebut dilakukan oleh anak di bawah umur sekitar 7 atau 8 tahun.Â
Setelah melihat video tersebut, rasa penasaran yang muncul dan sekaligus untuk menelusuri kebenarannya, saya kemudian mencari kebenaran tersebut lewat Tik-Tok dan beberapa berita online.
Ternyata benar adanya yang dibahas tiktokers diatas. Mereka melakukan hubungan seksual di tempat umum. Tiktokers tersebut juga sempat mengatakan soal pentingnya pendidikan seksual usia dini.
Pendidikan seksual sejak dini seringkali menjadi perhatian di hadapan publik juga menjadi topik kontroversial, namun penting untuk dipahami bahwa memberikan pengetahuan akan tubuh dan seksualitas sejak dini merupakan langkah penting dalam mendukung perkembangan anak secara keseluruhan.
Lalu seberapa penting pendidikan seksual bagi anak usia dini? Berikut penjelasannya!
Pertama, sebagai pencegahan pelecehan seksual. Sebab dengan memberikan pemahaman pada anak untuk bagaimana merawat/menjaga tubuh mereka sendiri serta mengenali perilaku yang tidak pantas dapat membantu mencegah pelecehan seksual.
Kedua, memahami perubahan tubuh. Perubahan fisik pastinya akan mulai terjadi pada anak usia dini seiring berjalannya waktu.
Oleh karenanya, pendidikan seks yang tepat memberikan pemahaman tentang perubahan pada tubuh, seperti menstruasi atau pertumbuhan alat kelamin. Hal ini membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi perubahan tersebut.
Ketiga, untuk membangun kesadaran tentang batasan dan hak pribadi. Perlu diketahui bahwa pendidikan seksual tidak selalu tentang fisik, melainkan juga menghormati batasan pribadi dan orang lain.
Anak diajarkan untuk menghargai batasan tubuhnya dan menghargai batasan orang lain. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan interpersonal yang sehat sejak usia dini.
Keempat, untuk mencegah kehamilan remaja dan penyakit menular seksual. Pengetahuan tentang pentingnya kontrasepsi, seks yang sehat dan hubungan yang saling menghormati adalah kunci untuk mencegah kehamilan remaja dan penyebaran penyakit menular seksual.
Perilaku seksual berisiko dapat dikurangi dengan memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan pendidikan seks yang baik.
Kelima, mendorong komunikasi terbuka dengan orang tua. Pendidikan seks yang diberikan secara terbuka dan suportif di rumah membantu menciptakan hubungan komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua.
Anak-anak akan merasa nyaman mendiskusikan topik-topik yang penting dan sensitif bagi orang tua mereka dan menerima pendapat yang sesuai dengan apa yang mereka perlukan.
Keenam, membantu mengubah stereotip gender dan memahami keragaman gender. Pendidikan seks yang inklusif membantu anak-anak memahami bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama terhadap tubuh mereka dan hubungan yang sehat.
Hal ini membantu mengurangi stereotip gender dan mendorong penerimaan terhadap orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda.
Pendidikan seks pada anak usia dini berperan penting dalam membentuk pandangan anak tentang tubuh, seksualitas dan hubungan.
Dengan memberikan pemahaman dan dukungan yang tepat, secara tidak langsung kita telah membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang sehat dan menghargai diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H