Anak diajarkan untuk menghargai batasan tubuhnya dan menghargai batasan orang lain. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan interpersonal yang sehat sejak usia dini.
Keempat, untuk mencegah kehamilan remaja dan penyakit menular seksual. Pengetahuan tentang pentingnya kontrasepsi, seks yang sehat dan hubungan yang saling menghormati adalah kunci untuk mencegah kehamilan remaja dan penyebaran penyakit menular seksual.
Perilaku seksual berisiko dapat dikurangi dengan memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan pendidikan seks yang baik.
Kelima, mendorong komunikasi terbuka dengan orang tua. Pendidikan seks yang diberikan secara terbuka dan suportif di rumah membantu menciptakan hubungan komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua.
Anak-anak akan merasa nyaman mendiskusikan topik-topik yang penting dan sensitif bagi orang tua mereka dan menerima pendapat yang sesuai dengan apa yang mereka perlukan.
Keenam, membantu mengubah stereotip gender dan memahami keragaman gender. Pendidikan seks yang inklusif membantu anak-anak memahami bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama terhadap tubuh mereka dan hubungan yang sehat.
Hal ini membantu mengurangi stereotip gender dan mendorong penerimaan terhadap orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda.
Pendidikan seks pada anak usia dini berperan penting dalam membentuk pandangan anak tentang tubuh, seksualitas dan hubungan.
Dengan memberikan pemahaman dan dukungan yang tepat, secara tidak langsung kita telah membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang sehat dan menghargai diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H