"Melestarikan Bahasa Daerah merupakan salah satu upaya memperkuat identitas budaya bahasa dari daerah itu sendiri"
Memperingati HUT Perempuan GPM yang ke-56 tanggal 5 Mei, Wadah Pelayanan Perempuan GPM Jemaat Waenono Kamlanglale melalui Panitia Hari-hari Besar Gerejawi melaksanakan lomba baca Indah Alkitab menggunakan Bahasa Buru pada sabtu, 04 Mei 2024.
Partisipan dari lomba ini adalah jemaat waenono kamlanglale yang diwakilkan dari masing-masing sektor yang ada di jemaat tersebut dan berpasangan antara perempuan dan laki-laki yang membacakan Alkitab secara berbalasan.
Lomba ini diikuti oleh 5 peserta yang berpasangan (perempuan dan laki-laki) dari masing-masing sektor dengan perempuan menggunakan kebaya, dan laki-laki menggunakan celana panjang dan kameja dilengkapi dengan Lestari/Lenso Adat Buru yang diikat di bagian kepala.
Kriteria penilaian dalam lomba tersebut yaitu: Intonasi, artikulasi, cara pengucapan kata, dan kekompakan. Jadi peserta dituntut untuk dapat memahami dan mengucapkan kata dalam Bahasa buru dengan baik dan benar.
Lomba tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk melestarikan Bahasa buru ditengah minimnya pengucapan/penggunaan Bahasa Buru dalam kehidupan sehari-hari.
Lomba ini tidak hanya merupakan kesempatan untuk memperdalam pemahaman Alkitab, namun juga merupakan wadah untuk memperkuat dan mendorong penggunaan bahasa daerah secara aktif.
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok atau masyarakat di suatu daerah atau wilayah tertentu.
Bahasa daerah ini sering kali merupakan bentuk komunikasi yang unik pada kelompok tersebut dan biasanya memiliki kosakata, tata bahasa, dan ciri pengucapan tertentu yang membedakannya dari bahasa daerah lain.
Bahasa daerah juga seringkali menjadi bagian penting dari identitas budaya suatu daerah, karena mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat setempat.
Bahasa daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya daerah. Di tengah globalisasi yang semakin berkembang, pelestarian bahasa daerah menjadi penting untuk menjaga keberagaman bahasa dan identitas budaya lokal.
Salah satu cara yang efektif untuk melestarikan bahasa daerah adalah dengan mengadakan lomba-lomba yang menggunakan bahasa daerah salah satunya lomba baca indah Alkitab dengan menggunakan bahasa daerah.
Seperti yang dilakukan oleh Wadah Pelayanan Perempuan GPM Jemaat Waenono kamlanglale yang telah mengadakan lomba baca Alkitab Indah menggunakan Bahasa Buru.
Sebetulnya akan ada berbagai manfaat yang dirasakan dalam melestarikan Bahasa daerah salah satunya melalui lomba baca indah Alkitab Menggunakan Bahasa daerah. Manfaat tersebut diantaranya:
1. Pelestarian Bahasa Daerah
Lomba baca indah Alkitab merupakan salah satu upaya konkrit melestarikan bahasa daerah. Dengan aktif mempraktikan bahasa daerah dalam ayat Alkitab, masyarakat dapat melestarikan keberadaan dan kekayaan bahasa daerah secara turun temurun.
2. Memperkuat Identitas Budaya Lokal
Lomba Baca Alkitab Indah menggunakan Bahasa daerah merupakan salah satu cara untuk untuk mempertegas kekayaan bahasa daerah dan memperkuat identitas budaya daerah.
Dalam lomba ini, peserta tidak hanya diminta memahami isi Alkitab, namun juga aktif mengungkapkan bahasa buru. Dengan cara ini, masyarakat lebih berperan dalam melestarikan dan memperkaya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Merangsang Kreatifitas dan Apresiasi Seni
Lomba membaca Indah Alkitab  menggunakan Bahasa daerah tidak hanya tentang membaca, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan Alkitab dengan indah dan kreatif.
Peserta diminta membaca Alkitab dengan seni yang menggambarkan kekayaan budaya dan nilai spiritual bahasa daerahnya. Hal ini merangsang kreativitas peserta dan juga meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya daerah.
4. Memperluas Jaringan Komunikasi
Dengan mengadakan serta partisipasi dalam lomba Baca Indah Alkitab dalam bahasa daerah Buru, masyarakat dapat memperluas jaringan komunitasnya.
Mereka dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki minat dan keahlian yang sama untuk memperkuat penggunaan bahasa lokal dan pemahaman Alkitab menggunakan bahasa buru.
Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman sosial, namun juga memperluas peluang untuk mendukung dan mempengaruhi upaya pelestarian bahasa daerah.
5. Menginspirasi Generasi Muda
Lomba Baca Indah Alkitab menggunakan bahasa daerah dalam Bahasa Buru dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan menghargai warisan bahasa dan budayanya.
Apalagi partisipasi dalam lomba yang dilaksanakan ini kebanyakan anak muda.
Dengan melihat partisipasi dan karya kreatif anggota masyarakat lainnya, generasi muda dapat terpacu untuk belajar dan menggunakan bahasa daerahnya.
Hal ini turut menjaga kelangsungan dan pentingnya bahasa daerah di tengah arus globalisasi yang semakin meningkat.
Lomba Baca Indah Alkitab menggunakan Bahasa daerah merupakan salah satu cara yang efektif untuk melestarikan bahasa daerah dan memperkuat identitas budaya lokal.
Melalui kompetisi atau lomba ini, masyarakat dapat lebih mudah menggunakan Alkitab dalam Bahasa daerah, meningkatkan kreativitas dan apresiasi seni, memperluas jaringan komunitas serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan bahasa daerahnya.
Jadi lomba ini bukan sekedar kompetisi, tapi juga bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat keberagaman bahasa dan melestarikan warisan budaya lokal yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H