Akhir-akhir ini media sosial seperti Instagram, tik-tok dan X (twitter) cukup ramai soal pembahasan narasi pergantain seragam sekolah di Indonesia mulai dari tahun 2024 ini.
Dikutip dari Kompas.com awalnya pernyataan/narasi tersebut diunggah oleh beberapa akun Instagram seperti @faktanyagoogle_official dan @terangmedia
Walaupun issu yang beredar bahwa pergantian seragam sekolah di Indonesia hanyalah hoax, artikel ini hadir sebagai bahan pertimbangan jika dikemudian hari terjadi pergantian seragam sekolah di Indonesia.
Seragam sekolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa Indonesia. Selain sebagai identitas sekolah, seragam juga dianggap sebagai bentuk kesetaraan bagi para siswa/siswi dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda.
Ditengah polemik tersebut, pertanyaan yang semakin banyak muncul, apakah perlu mengganti seragam sekolah di Indonesia?
Terkait hal itu, perlu bagi pemerintah jika hal tersebut akan terjadi untuk mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini:
1. Kebutuhan Akan Perubahan
Pertama-tama kita harus memahami bahwa seragam sekolah bukanlah sesuatu yang statis. Perlunya perubahan dalam segala hal, termasuk keseragaman desain dan material juga harus diperhatikan. Biasanya salah satu alasan utama dilakukannya pergantian seragam sekolah adalah agar seragam tersebut selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan siswa masa kini.
Misalnya, desain seragam yang ketinggalan zaman atau tidak ergonomis dapat menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Seragam yang tidak nyaman dapat mengganggu konsentrasi siswa di kelas. Dalam hal ini, mengubah desain seragam untuk meningkatkan kenyamanan dan kepraktisan bisa menjadi langkah yang bijak.
2. Aspek Sosial dan Ekonomi
Perlu diakui bahwa penggantian seragam sekolah juga melibatkan aspek sosial dan ekonomi. Seragam sekolah mempunyai nilai simbolis dan pembentuk identitas yang tinggi bagi siswa dan alumni. Seragam yang  menjadi bagian dari tradisi sekolah dapat menimbulkan rasa bangga tersendiri.
 Oleh karena itu, perubahan seragam  juga harus dipertimbangkan secara matang untuk memastikan identitas dan hubungan emosional siswa dengan sekolah tidak terganggu.
Selain itu, bagi sekolah-sekolah di daerah yang memiliki keterbatasan finansial, mengganti seragam sekolah secara berkala mungkin bukan pilihan yang mudah. Hal ini dapat menambah beban bagi orang tua siswa yang membutuhkan seragam baru bagi anak mereka.
Atau juga seragam baru tersebut jika lebih mahal dari pada sebelumnya karena pertimbangan desain kualitas bahan dan sebagainya, maka ini menjadi masalah bukan solusi bagi orang tua siswa yang secara finansial dan ekonomi dibawah rata-rata.
3. Pertimbangan Kesehatan dan Keamanan
Perubahan seragam sekolah juga dapat dipertimbangkan karena alasan kesehatan dan keselamatan. Misalnya, memilih bahan ramah lingkungan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
Selain itu, dalam perjalanan pergi dan pulang sekolah, sangat penting untuk merancang seragam yang mempertimbangkan keselamatan, seperti visibilitas siswa.
Saat menilai kebutuhan penggantian seragam sekolah di Indonesia, berbagai aspek perlu dipertimbangkan, termasuk kebutuhan akan perubahan, aspek sosial dan ekonomi, serta dampak kesehatan dan keselamatan/keamanan.
Seragam sekolah yang baik dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran dengan tetap menghormati nilai-nilai tradisional dan jati diri sekolah.
Oleh karena itu, setiap keputusan pergantian seragam harus dipertimbangkan secara matang dan dikonsultasikan dengan semua pihak.
Kemudian Perlu dan tidak soal pergantian seragam sekolah di Indonesia yang terpenting tidak merubah esensi dari pendidikan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H