Akhir-akhir ini konsep Soft Saving lagi marak diperbincangkan di kalangan Gen Z. awalnya, soft saving ini sendiri viral di amerika yang lebih ke kalangan Gen Z.
Hal ini dilatar belakangi dengan adanya dampak covid-19 yang berimbas pada keuangan masyarakat di AS. Sehingga dampak pemulihan dari covid-19 merupakan salah satu alasan penurunan tabungan pribadi masyarakat di AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, di Indonesia konsep pengelolaan keuangan pribadi mengalami perkembangan yang signifikan, terutama dengan munculnya "Soft Saving Trend". Ide ini berfokus pada pendekatan yang lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku dalam menabung.
Kebanyakan orang berusaha mencapai tujuan mereka dengan bekerja keras dan menabung uang sebanyak mungkin dalam hidup. Dengan begitu mereka bisa pensiun dini dengan tenang. Sehingga kehadiran soft saving ini, sebetulnya untuk menantang cara berpikir tradisional atau asumsi tersebut oleh Gen Z.
Soft saving berarti menabung lebih sedikit uang untuk masa depan dan membelanjakan lebih banyak uang saat ini.
berbeda dengan metode tradisional yang seringkali sangat membatasi pengeluaran. soft saving menawarkan cara yang lebih mudah dan menyenangkan untuk mengelola keuangan Anda tanpa mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi Anda.
Artikel ini membahas tentang konsep dasar soft saving, manfaatnya/Keuntungannya dan strategi efektif untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Soft Saving
Soft saving merupakan metode pengelolaan keuangan yang menekankan pada penghematan uang secara bertahap dan realistis tanpa harus mengurangi pengeluaran sehari-hari secara drastis. Pendekatan ini mengakui pentingnya menikmati hasil kerja keras sekaligus bertanggung jawab lewat menabung dari pendapatan untuk masa depan.
Pada dasarnya, soft saving mempromosikan gagasan bahwa masyarakat harus menyeimbangkan tabungan dan pengeluaran mereka.
Jadi konsep soft saving ini sendiri lebih ke menabung tapi dengan cara santai.