Mohon tunggu...
Etwar Hukunala
Etwar Hukunala Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer I Karyawan Honorer

Manusia biasa yang perlu banyak belajar dan Hobi menulis. Apa yang terbaca dan terlintas dipikiran itu yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Meningkatkan Keselamatan Petugas KPPS: Langkah-Langkah untuk Meminimalisir Angka Kematian di Pemilu Mendatang

19 Februari 2024   07:33 Diperbarui: 19 Februari 2024   07:35 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Petugas KPPS saat di TPS (sumber: pexels via kumparan.com)

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara. Di Indonesia, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan keberlanjutan proses demokrasi. Namun pada beberapa pemilu sebelumnya, kita menyaksikan tragedi yang sangat menyedihkan yaitu meninggalnya petugas KPPS.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mempunyai tugas penting dalam penyelenggaraan pemilihan umum atau proses pemilu. Mereka memainkan peran penting saat di berada di TPS sebagai penyelenggara. Mereka akan tetap stay dari pagi hingga malam atau hingga berakhirnya segala hal yang berkaitan dengan pemilu saat di TPS.

Sehingga mereka harus diperhatikan dengan baik dari pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai badan penyelenggara dan bertanggung jawab atas seluruh petugas KPPS. Ketika petugas KPPS telah diperhatikan dengan baik, maka dipastikan segala bentuk urusan dalam TPS juga dapat berjalan dengan baik.

Sampai saat ini, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan jumlah petugas pemilu 2024 yang meninggal dunia sebanyak 57 jiwa petugas pemilu 2024 dalam hal ini KPPS (sumber : kompasiana.com).

Tindakan preventif harus dilakukan untuk meminimalisir angka kematian petugas KPPS pada pemilu mendatang agar kejadian serupa tidak terulang kembali berikut ini:

1. Penyediaan Pelatihan dan Peralatan yang Memadai

Sebelum melaksanakan tugas, petugas KPPS harus menjalani pelatihan ekstensif, termasuk keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus memiliki perlengkapan yang diperlukan, seperti alat pelindung diri (APD) dan obat-obatan darurat.

2. Penilaian Kondisi Kesehatan

Sebelum pelaksanaan pemilu, petugas KPPS harus menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kebugaran jasmaninya. Dengan cara ini mereka dapat terhindar dari risiko kelelahan atau masalah kesehatan yang mengancam nyawa.

Sebab pada kenyataannya dalam proses seleksi petugas KPPS, tidak ada tahap pemeriksaan kesehatan atau menanyakan riwayat penyakit yang mungkin diderita oleh calon petugas KPPS.

3. Peningkatan Pemahaman Tentang Protokol Keselamatan

Petugas KPPS harus dibekali atau diberikan pemahaman yang jelas mengenai prosedur keselamatan yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya, termasuk prosedur darurat dalam situasi yang memerlukan evakuasi atau pertolongan medis segera.

4. Pengaturan Jadwal Bertugas yang Realistis

Mengatur jadwal tugas secara cermat agar petugas KPPS mempunyai waktu istirahat yang cukup di sela-sela pemungutan suara. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kelelahan yang berujung pada kecelakaan atau masalah kesehatan serius.

5. Peningkatan Pengawasan dan Penjagaan

Peningkatan pengawasan di sekitar lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), termasuk keamanan fisik dan pemantauan medis, dapat membantu mengidentifikasi secara dini potensi masalah atau ancaman yang dapat membahayakan petugas KPPS.

6. Penyediaan Asuransi dan Kompensasi

Pemberian asuransi dan kompensasi kepada petugas KPPS dan keluarganya jika terjadi kecelakaan atau meninggal dunia saat bertugas dapat memberikan perlindungan dan jaminan finansial kepada penyedia layanan yang terlibat dalam proses demokrasi.

7. Penyediaan Konsumsi dan Obat-Obatan

Penyediaan konsumsi dan obat-obatan bagi petugas KPPS dapat mengurangi gangguan kesehatan pada para petugas KPPS. Misalnya pada teman-teman petugas KPPS yang mengalami sakit lambung, maag atau lain sebagainya.

Terlebih khusus untuk TPS-TPS yang berada di desa dengan keterbatasan jangkauan rumah makan dan apotik. Kalua hanya memberikan uang makan untuk mereka mengatur sendiri, saya rasa kurang efektif lantaran waktu yang dimiliki oleh para petugas KPPS sangat minim. Sebab mereka harus siap-siap dari subuh untuk mempersiapkan segala hal di TPS dan persiapan mulai pembukaan yang pada umumnya mulai pukul 07.00.

Kebanyakan para petugas KPPS tidak memiliki waktu luang karena sudah terlanjur lelah sebelumnya mulai dari mengurus model C pemberitahuan hingga mempersiapkan TPS masing-masing dari mereka. Sehingga penyediaan konsumsi dan obat-obatan secara langsung sangat diperlukan.

Dengan diterapkannya langkah-langkah ini, diharapkan angka kematian petugas KPPS dapat berkurang secara signifikan pada pemilu mendatang. Demi menjaga integritas dan keberlanjutan demokrasi Indonesia, kesejahteraan dan keselamatan petugas KPPS harus menjadi prioritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun