Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan saya melakukan pendataan pada desa lain tempat teman-teman sesama PPL karena kami pada saat itu melakukan kerja tim saling bantu satu dengan yang lain dalam hal pendataan.
Dalam tim saya terdapat 1 orang koseka atau koordinator pelaksana kegiatan, 1 orang petugas pemeriksa lapangan (PML) dan 3 orang petugas pendata lapangan. Jadi terdapat 4 sampai 5 orang dalam satu tim pada kegiatan regsosek.
Saat melakukan pendataan yang diawali dengan verifikasi dan lapor ke kepala desa atau perangkat desa, saya cukup merasa kesulitan dalam mengisi kuesioner karena baru pertama kali jadi mitra setelah melewati hampir sepuluh rumah disitu saya cukup mulai bersahabat dengan kuesionernya.
Dikejar dengan deadline, merupakan hal yang membuat kami terburu-buru sampai jarang ada waktu untuk melakukan hal yang lain, tapi begitulah bekerja sebagai mitra BPS walaupun dikejar deadline namun tim kami menghasilkan data yang berkualitas.
Setelah usai melakukan pendataan, ternyata tim saya merupakan salah satu tim dengan kerja yang kompak dan cepat selesai tepat waktu.
Salah satu hal yang cukup menyenangkan buat saya pada saat itu adalah saya bisa mengetahui banyak hal lebih detail terkait kondisi ekonomi yang sama, atau bahkan di bawah saya, pada masyarakat di desa saya serta berbagi pengalaman atau berbagi cerita dengan beberapa orang yang lebih ke anak muda dan lansia yang saat itu sebagai responden. Honorarium yang diterima uasi pendataan pada kegiatan ini sangat cukup memuaskan.
2. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
Kegiatan kedua yang saya ikut adalah Sakernas pada bulan februari di tahun 2023. Saya cukup senang karena dari hampir 100 lebih mitra yang ada, hanya 4 orang mitra saja yang diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan atau pendataan pada saat itu dan saya salah satu di antaranya.
Pada pendataan sakernas tahapan awalnya tidak bedah jauh dengan regsosek yang berbeda hanyalah isi daripada kuesionernya.
Pada pendataan sakernas tersebut saya diberikan 3 tempat tugas atau desa dan/atau SLS (satuan wilayah di bawah desa) yang berbeda yang dan 2 di antaranya cukup jauh dari tempat domisili saya di pusat kecamatan. Sehingga hambatan yang saya hadapi saat itu adalah transportasi dan juga titik lokasi desa/SLSnya karena memang 2 desa atau SLS diantaranya belum pernah saya kunjungi sebelumnya.