Pemimpin adalah seseorang yang dipercayakan menjalankan kepemimpinannya dalam sebuah organisasi serta memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan anggotanya atau orang lain demi mencapai tujuan bersama. Tanpa pemimpin dalam sebuah organisasi bagaikan tubuh tanpa kepala, sebab nantinya akan kacau, anarki, sesaat dan lain-lain yang menyebabkan vakum atau runtuhnya suatu organisasi tersebut. Itulah mengapa sangat diperlukan seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
Dewasa ini tidak jarang kita menemukan banyak organisasi yang vakum atau runtuh, akibat dari penyalahgunaan jabatan atau kurang efektifnya menjalankan kepemimpinan dari seorang pemimpin yang menaungi suatu organisasi tersebut. Sehingga kokoh atau vakumnya suatu organisasi, tergantung dari pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya itu sendiri. Pemimpin yang dapat mempertahankan organisasinya dan dapat mencapai tujuan bersama dan/atau efektif serta kokohnya suatu organisasi adalah pemimpin yang transformasional.Â
Apa itu Pemimpin Transformasional?
Kata Transformasional ini sendiri berakar dari kata transformasi yang berarti perubahan. Sehingga sesungguhnya menurut saya pemimpin transformasional (transformational leader) adalah pemimpin yang berhasil membuat organisasinya tidak vakum, menjadi contoh yang baik, serta meningkatkan perkembangan organisasinya yang dinaungi dengan berbagai cara positif agar terciptanya suatu perubahan. Nah, perubahan-perubahan inilah yang dilakukan seorang pemimpin yang transformasional yang membawa pengaruh besar terhadap para anggotanya untuk tetap semangat dalam menjalankan organisasi agar tidak vakum. Pemimpin transformasional ini, lebih mempertaruhkan dirinya untuk organisasi yang ia pimpin, dengan mengesampingkan kepentingan pribadi serta mampu memahami karakter para anggotanya.Â
Belajar Dari Pengalaman Pribadi Saya
Saya merupakan salah satu orang yang memiliki pengalaman merasakan pemimpin yang transformasional dan non transformasional. Jadi pada saat di bangku kuliah saya cukup aktif di beberapa organisasi baik internal maupun eksternal. Sejak awal semester saya telah bergabung dalam dua organisasi sekaligus internal dan eksternal. Pada organisasi eksternal, awalnya saya sangat penuh semangat mengikuti segala aktivitas yang dijalankan dalam organisasi tersebut karena pada dasarnya memang kepemimpinan saat itu cukup saya kagumi karena selalu aktif dalam hal apapun dalam organisasi tersebut.Â
Sampai suatu ketika, semangat saya sudah mulai menurun dalam melakukan aktifitas dalam organisasi tersebut, lantaran pergantian pemimpin. Karena memang kepemimpinannya baru itu sangat tidak aktif, tidak merangkul, lebih mementingkan kepentingan pribadinya, dan tidak pernah melaksanakan aktivitas apapun dalam organisasi, intinya tidak ada pergerakan sama sekali sampai organisasi tersebut vakum dan satu persatu anggota mulai keluar termasuk saya.Â
Akhirnya saya memutuskan untuk lebih aktif saja di organisasi internal, dan pada saat itu memang lagi semangat-semangatnya menjalankan tanggung jawab di organisasi internal kampus yang dimaksud. Nah sebenarnya organisasi internal yang saya gabung itu sebelumnya sempat vakum, namun dengan seorang ketua umum yang memiliki kepemimpinan yang terbilang transformasional, dan berdampak bagi para anggotanya, pada akhirnya organisasi internal tersebut semakin kokoh dan berkembang pesat dari sebelumnya.Â
Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan, lomba tingkat regional bahkan nasional dengan sering memperoleh juara sampai diperhatikan oleh pimpinan fakultas karena perkembangan organisasi tersebut. Sehingga saya dan anggota lainya saat itu berapi-api untuk tetap melaksanakan segala aktivitas dalam organisasi itu. Karena memang kepemimpinannya yang aktif, fungsi kontrol yang kuat, serta bertanggung jawab sehingga dapat memberi contoh pada saya dan para anggota lainnya. Itulah mengapa menjadi pemimpin transformasional itu sangat penting, karena memang merupakan penentu tidak vakum dari organisasi itu sendiri dan pengalaman saya merupakan bukti nyata pentingnya penerapan kepemimpinan transformasional.
Ketika kita berusaha menjadi pemimpin yang transformasional maka percayalah organisasi yang kita pimpin berpotensi gagal vakum dan membuahi perubahan yang mungkin belum pernah anda rasakan sebelumnya, serta kita akan dicintai dengan tulus oleh banyak orang terlebih khusus para anggota kita. Salah satu bukti nyata ada pada kepemimpinan seorang Mahatma Gandhi yang dikenal sebagai sosok pemimpin transformasional. Beliau mendidik dan melatih para pengikutnya untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang unggul, yang dapat terlibat aktif dalam mendukung gerakan perubahan di negaranya.Â
Dalam menjalankan kepemimpinannya, beliau mengedepankan nilai tanpa kekerasaan yang berdampak besar pada institusi india. Sehingga dengan cara kepemimpinannya, para pengikut Mahatma Gandhi secara sukarela berkorban demi bangsanya yang saat itu sedang berusaha meraih kemerdekaan. Sehingga ia masih tetap dicintai sampai saat ini berkat kepemimpinannya. Salah satu quotes Mahatma Gandhi yang mencerminkan pemimpin transformasional adalah "cara terbaik untuk menemukan diri anda adalah kehilangan diri sendiri dalam melayani orang lain."
Jadi, pemimpin yang transformasional memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan organisasi, lebih dari itu dapat mempertahankan organisasinya agar tidak vakum atau bahkan runtuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H