Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan cara membuat suatu inovasi yang kreatif dalam memanfaatkan teknologi dan media informasi. Salah satu dari kegiatan kita ber inovasi tentunya dari bidang pendidikan, Kemendikbud telah menghapus adanya UN (Ujian Nasional) dari semua jenjang sekolah, UN telah resmi di hapus pada tahun 2020di ubah menjadi Asesmen Nasional yang merupakan transformasi perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan evaluasi dalam bidang pendidikan.
Asesmen Nasional (AN) merupakan program penilaian yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang akurat dari hasil memperbaiki kualitas belajar mengajar, dan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar. Di dalam Asesmen Nasional (AN) ini terdiri dari tiga jenis salah satunya yaitu Asesmen Kompetisi Minimum (AKM).
Mengutip dari pusat Asesmen dan Kemendikbud bahwa Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang dibutuhkan seluruh siswa agar dapat mengembangkan kemampuan diri sendiri serta berperan aktif dalam masyarakat dan kegiatan yang bernilai positif (Mendikbud 2020). AKM telah resmi menggantikan UN sebagai capaian dalam mengevaluasi mutu pendidikan dari segi hasil belajar kognitif yang berupa Literasi dan numerasi.
Dalam AKM ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam Literasi membaca serta literasi matematika atau dapat disebut numerasi. Dalam point point capaian yang terdapat pada literasi membaca diantaranya:Â
-Memahami
-MenggunakanÂ
-Mengevaluasi
-MengrefkeksikanÂ
Sedangkan dalam point point numerasi diantaranya:Â
-Berpikir konsep
-Prosedur
-Fakta
-Alat matematikaÂ
Dari point point semua ini tentunya dibuat suatu teks dan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari dan tentunya pernah dilakukan di kehidupan sebenarnya, tentunya agar dapat menyelesaikan soal yang bercermin dalam kehidupan sehari hari pada berbagai jenis konteks yang relefan.
Tujuan diadakannya AKM yaitu untuk dapat mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu Literasi dan numerasi, maka tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan oleh pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran yang berkualitas serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang dirancang dan mengacu pada proses pembelajaran AKM akan memudahkan peserta didik dalam menguasai kompetensi yang diharapkan oleh pendidik, karena dalam AKM ini dibuat untuk mengukur kompetensi belajar secara mendalam karena konsep dari AKM ini mengacu pada kehidupan sehari hari dan memudahkan peserta didik dalam belajar.
AKM ini tentunya diikuti oleh seluruh sekolah dasar dan sekolah menengah serta setara juga dengan sekolah kesetaraan, kegiatan ini akan diikuti oleh peserta didik kelas V, VIII dan XI yang telah ditentukan oleh Kemendikbud.
Sehubungan dengan adanya kegiatan KKN Tematik yang bertemakan; Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM Mahasiswa UPI menyelenggarakan kegiatan pengenalan serta pelatihan kegiatan AKM yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 hingga 29 Juli 2022 di SD Negeri Cipanas Kab. Sumedang Jawa Barat.
Maksud serta tujuan kegiatan pengenalan dan pelatihan AKM ini tentunya berdasar pada suatu keresahan yang dirasakan secara pribadi, dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia kurang lebih hingga 2 tahun ini sangat meresahkan bagi para pendidik yang mana dipaksa harus dapat menguasai seluruh yang berhubungan langsung dengan teknologi, membuat serta merancang sebuah kegiatan proses pembelajaran melalui jejaring sosial dan sebagainya. Untuk para pendidik tentu mendapatkan informasi serta pengetahuan lebih dan mulai mengenal teknologi dan informasi, namun untuk peserta didik ini masih butuh yang namanya bimbingan, bagi sebagian besar pendidikan di Indonesia peserta didik tidak akan bisa belajar jika tidak ada guru yang langsung hadir turut serta dalam pembelajaran, dikarenakan jika tidak ada pembimbing atau guru yang membimbing peserta didik sulit untuk menanyakan apa yang menjadi kesulitannya.
Maka dari itu diselenggarakan pengenalan serta pelatihan AKM di SD Negeri Cipanas untuk membuka wawasan baru mengenai teknologi dan cara menggunakan komputer.Â
Dalam pengenalan Asesmen Kompetisi Minimum ini akan langsung diarahkan kepada peserta didik kelas V, yang mana mereka dikenakan barang barang yang akan dipakai ketika melaksanakan AKM, diantara yaitu komputer atau layar PC, Keyboard, serta mouse, peserta didik dikenalkan cara klik kanan dan juga klik kiri, selanjutnya peserta didik dikenalkan juga dengan perangkat yang berada di komputer seperti Microsoft word, cara login, menuliskan nama serta mengisi data diri peserta didik pada laman web AKM, peserta didik melihat cara pengerjaan soal soal baik soal literasi maupun numerasi. Selanjutnya Kegiatan Pelatihan AKM ini dilakukan oleh seluruh peserta didik kelas V yang berjumlah 10 peserta didik, kegiatan ini dilakukan terus menerus selama satu Minggu yang dimulai pada pukul 10.00 s.d 12.00 WIB.Â
Terlihat bahwa seluruh peserta didik merasa antusias dalam kegiatan proses pembelajaran AKM ini, karena ini merupakan kegiatan awal dan perdana yang mereka lakukan diawal semester ganjil. Adapun tekn kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik sebelum mengikuti kegiatan AKM diantaranya:
-peserta didik memasuki ruangan pada pukul 10.00 WIBÂ
-Peserta didik diarahkan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai kegiatanÂ
-Peserta didik diarahkan untuk membuka laman AKM
-Peserta didik diharapkan untuk mengisi data diri terlebih dahulu sebelum memasuki laman AKM
-Peserta didik diarahkan untuk memasukkan kode token untuk dapat membuka soal
-Peserta didik mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam laman tersebut
- Setelah selesai Peserta didik diarahkan untuk melihat hasil jawaban serta kunci jawaban untuk melihat dan mengevaluasi kesalahan dalam mengisi soal guna dapat memperbaiki dikemudian hari.
Dengan adanya pengenalan serta pelatihan Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) dan mengawali pembelajaran di semester ganjil pada siswa kelas V di SD Negeri Cipanas diharapkan peserta didik akan menjadi termotivasi dengan awalan baru dan dapat dilaksanakan terus menerus oleh pihak sekolah guna dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik dan dapat melaksanakan Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) pada akhir bulan Oktober hingga awal bulan November tahun 2022 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H