Mohon tunggu...
Etna Rufiati
Etna Rufiati Mohon Tunggu... Lainnya - Purna tugas dari SMAN 16 sebagai guru kimia

Saya sudah purna tugas dari SMAN 16 Surabaya sebagai guru kimia. Namun saya masih ingin menjadi guru hingga akhir hayat. Saya senang menulis apa saja yang bernuansa pendidikan. Catatan harian tentang pengalaman hidup Insya Allah secara bertahap akan saya tulis di sini. Semoga bermanfaat bagi pendidikan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Ada Sesuatupun yang Sulit

15 November 2013   07:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, hidup ini terasa indah sekali. Aku bangga pada ketiga anakku yang telah berkeluarga dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupanku yang amat sederhana dan penuh tantangan. Pagi ini aku ingin menulis perjalanan hidupku. Insya Allah tulisan ini bermanfaat bagi bangsa.

Aku membuka laptop, namun belum terpikir olehku apa yang akan kutulis. Sejenak aku merenung ...  ehmm aku teringat kata-kata mendiang ibuku:

"Nduk, ora ono sing angel, yen kowe ora nganggep iku angel."

Kami memang orang Jawa, jadi sehari-hari ya berbahasa Jawa. Maksud ibuku:

"Nak, tak ada sesuatu yang sulit jika kau tidak menganggapnya sulit."

Ehm ya ibuku benar. Ketika kita mengerjakan sesuatu dan sebelumnya sudah menganggap sulit, misalnya:

"Waduh sulit, aku tidak bisa".

Eh ... ternyata ketika kita mengerjakan, kita mengalami kesulitan. Aku teringat guruku pernah berkata:

"Hati-hati dalam berpikir dan berkata, karena itu adalah suatu doa."

Kupejamkan mataku, ingatanku melayang menembus lorong waktu dan aku melihat seorang gadis kecil bermain layang-layang dengan beberapa temanya laki-laki. Kemudian mereka berlari karena ada layang-layang yang putus. Ada sebuah got (sungai kecil) dan semua anak laki-laki berhasil melompat. Namun gadis itu masuk ke dalam sungai dan bangun sendiri kemudian pulang. Gadis kecil itu aku, hehehe. Dahulu kecilku memang agak nakal, nilai raporku hampir semua 6, hanya menggambar dan olah raga mendapat 8. Ketika SMP kelas I, nilaiku juga pas-pasan.

Pada waktu kenaikan kelas, ayahku wafat dan kami 8 bersaudara hampir tak bisa makan nasi. Ketika wafat, ayahku berusia 43 tahun, dan ibuku 36 tahun. Sepeninggal ayah, makin lama hidup kami makin susah. Uang tabungan ibu hampir habis. Aku bersujud dan menangis, memohon kepada Allah SWT dibukakan jalan dan aku sanggup bekerja sambil sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun