Di era yang serba canggih seperti ini banyak sekali hal -- hal yang bisa dilakukan terutama untuk Bangsa Indonesia. Untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih maju perubahan yang harus diprioritaskan adalah memberikan pendidikan yang berkualitas kepada seluruh Warga Negara Indonesia tanpa terkecuali agar seluruh Warga Negara Indonesia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan, dengan pendidikan manusia juga akan mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Oleh karena itu membangun pendidikan menjadi suatu keharusan untuk kemajuan suatu negara.
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mengoptimalkan sumber daya lainnya.
Salah satu cara untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu melalui pendidikan. Dalam dunia Pendidikan tentunya dibutuhkan peran sumber daya manusia untuk menunjang kemajuan bangsa, salah satunya adalah peran guru dalam membina, mendidik dan membimbing siswa di sekolah melalui pembelajaran ataupun kegiatan sekolah seperti pendidikan karakter dan budaya sekolah.
Guru merupakan unsur penting dalam pelaksanaan pendidikan  karakter dan budaya sekolah. Sebagai pendidik peran guru bukan hanya menyampaikan materi akademis, tetapi juga membentuk karakter yang baik dan mengembangkan budaya positif di lingkungan sekolah. SDM guru yang berkualitas berperan besar dalam memastikan kegiatan Pendidikan karakter berjalan efektf, sehingga nilai-nilai positif dapat tertanam dalam diri siswa.
Pendidikan karakter merupakan pondasi penting dalam dunia pendidikan, karena bertujuan membentuk siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia, memiliki nilai moral yang tinggi, dan dapat berperan positif dalam masyarakat. Salah satu elemen kunci dalam pendidikan karakter di sekolah adalah peran guru, yang tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pembimbing, teladan, dan fasilitator yang membantu menanamkan nilai-nilai karakter mulia dalam diri siswa. Melalui peran aktif guru dalam kegiatan pendidikan karakter dan budaya sekolah, siswa dapat tumbuh dengan moral yang baik, disiplin, dan memiliki integritas.
Berdasarkan visi dan misi dari Kota Tangerang Selatan bahwa salah satu misinya adalah mengembangkan sumberdaya manusia yang handal dan berdaya. Pada masa saat ini tidak hanya sumberdaya manusia yang handal dan berdaya dalam bidang intelektual tetapi juga sumber daya manusia yang memiliki karakter yang baik, maka dari itu implementasi pendidikan karakter sangat diperlukan di Kota Tangerang Selatan.
Berikut merupakan beberapa sekolah di Tangerang Selatan yang menerapkan kegiatan pendidikan karakter dan budaya sekolah seperti :
1. SMP Negeri 4 Tangerang Selatan
SMP Negeri 4 Tangerang Selatan merupakan salah satu sekolah yang secara aktif menerapkan pendidikan karakter melalui berbagai kegiatan. Sekolah ini menerapkan program "Sekolah Ramah Anak," yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter siswa. Kegiatan pembiasaan seperti berdoa bersama, menjaga kebersihan lingkungan, serta program zero waste (mengurangi sampah plastik) diajarkan kepada siswa sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan dan etika sosial.
2. SMA Negeri 2 Tangerang Selatan
SMA Negeri 2 Tangerang Selatan juga dikenal memiliki program yang fokus pada pendidikan karakter dan budaya sekolah. Sekolah ini mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kegiatan harian, seperti apel pagi, kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, dan "Gerakan Literasi Sekolah." Program literasi ini tidak hanya bertujuan menumbuhkan budaya membaca, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan cinta ilmu pengetahuan. SMA Negeri 2 Tangsel juga memiliki program keagamaan seperti kegiatan keagamaan rutin dan salat berjamaah, yang mendorong siswa untuk memiliki karakter religius dan toleransi.
Dan sekolah-sekolah lain yang menerapkan kegiatan Pendidikan karakter dan budaya sekolah.
Guru adalah contoh langsung bagi siswa dalam mengaplikasikan nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, kesabaran, empati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku guru yang penuh kesantunan, disiplin, dan integritas akan menjadi panutan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Ketika guru konsisten menunjukkan perilaku positif, siswa akan menirunya, karena siswa pada usia dini sangat mudah menyerap dan meniru tindakan yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka.
Guru memiliki peran penting dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam materi pelajaran. Misalnya, saat mengajarkan pelajaran bahasa, guru dapat mengajarkan nilai-nilai seperti sopan santun dalam berkomunikasi atau mendengarkan pendapat orang lain. Dalam mata pelajaran sains, guru bisa mengajarkan tentang tanggung jawab menjaga lingkungan. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman akademik, tetapi juga belajar bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Kegiatan Pembiasaan untuk Membentuk Karakter Positif
Pembiasaan merupakan metode penting dalam pendidikan karakter. Kegiatan pembiasaan di sekolah, seperti menyapa guru dan teman saat datang, menjaga kebersihan, mengantre dengan tertib, dan salat berjamaah, membantu siswa membangun karakter yang disiplin, hormat, dan penuh tanggung jawab. Guru berperan dalam memastikan pembiasaan ini diterapkan secara konsisten, dengan memberikan arahan dan pengawasan agar siswa dapat menjalankan kegiatan ini secara mandiri dan rutin.
Fasilitasi Kegiatan Ekstrakurikuler yang Mendukung Karakter Siswa seperti Pramuka, olahraga, dan kesenian merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai karakter. Dalam Pramuka, siswa belajar tentang kerjasama, kedisiplinan, dan tanggung jawab, sedangkan kegiatan seni membantu siswa mengapresiasi keindahan dan melatih kesabaran. Guru yang membimbing ekstrakurikuler ini berperan sebagai fasilitator dan pembina yang memberikan arahan serta mendampingi siswa untuk mengembangkan karakter mereka dalam konteks yang menyenangkan.
Pendidikan karakter di sekolah juga mencakup pembinaan nilai-nilai religius agar siswa memiliki pemahaman moral yang lebih dalam. Guru-guru di sekolah, terutama yang memiliki pengetahuan agama, sering memfasilitasi kegiatan keagamaan, seperti doa bersama, pengajian, atau ceramah agama, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai religius dan membimbing siswa dalam memahami konsep akhlak yang baik. Dengan kegiatan ini, siswa akan belajar untuk menghargai nilai-nilai keagamaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memainkan peran penting dalam memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan perilaku baik, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kebaikan hati. Penghargaan ini bisa berupa pujian, sertifikat, atau pengakuan di depan kelas. Selain sebagai bentuk penghargaan, tindakan ini juga memberikan contoh kepada siswa lain tentang pentingnya karakter yang baik. Dengan adanya penghargaan ini, siswa merasa termotivasi untuk mempertahankan perilaku positif dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Pendidikan karakter yang efektif memerlukan kolaborasi antara guru, orang tua, dan komunitas. Guru dapat berkomunikasi dengan orang tua untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan di sekolah juga diterapkan di rumah. Keterlibatan orang tua membantu menciptakan lingkungan yang konsisten bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai karakter. Melalui kolaborasi ini, pembentukan karakter siswa menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H