Pernahkah anda makan ikan Mujair? Mengapa dinamakan ikan Mujair?
Tidak banyak literatur terkait dengan penemu ikan ini. Dialah Mbah moedjair yang diabadikan dalam buku oleh seorang wartawan bernama Yanu Aribowo, dalam risetnya selama dua tahun terbitlah buku sejarah mengenai biografi Moedjair ini.
Buku terbitan Pameral Edukreatif ini memiliki 120 halaman, mulai halaman depan sampai pada halaman daftar Pustaka. Buku ini menyimpan banyak bukti hasil penelitian pengarang terkait silsilah keluarga Moedjair dan perjalanan beliau sukses membudidayakan ikan air payau menjadi ikan air tawar.
Buku ini terdapat lima bab yang setiap bab nya memiliki sub bab yang beragam. Tentang mbah biografi beliau paling banyak di Bab I dengan 19 sub bab. Menceritakan silsilah mbah moedjair, keseharian beliau dan bagaimana proses budidaya ikan ini.Â
Iwan dalauk adalah nama lain dari Mbah Moedjair ternyata dikenal dimancanegara sebagai penemu ikan mujair yang bahkan keluargnya tidak mengenal nama itu. Ikan yang nama asli Oreochromis mosambicus adalah cikal bakal ikan air tawar yang akhirnya dikenal dengan nama pembudidayanya Moedjair. Ikan ini ditemukan di air payau pantai Serang dan dibawa ke Rumah beliau di Papungan Blitar.
Dalam membudidayakan ikan ini bukanlah hal yang mulus. Banyak liku-liku dan tantangan yang harus dihadapi mbah Moedjair. Sama halnya dengan pak Mukibat penemu ketela dia bukan ahli peneliti, mbah Moedjair pun bukan seorang ahli perikanan. Namun tekad dan semangatnya Bersama guru nya Mbah Soleh Kuningan berkali-kali mengadakan uji coba dan akhirnya menemukan keberhasilannya.
Perjuangan mbah Moedjair menemukan komposisi yang tepat untuk ikan ini bisa hidup di air tawar di cerita dengan detail oleh pengarang. Berapa kali harus pindah kolam dan pengorbanan  mbah Moedjair harus menjual harta yang dimilikinya dalam rangka membudidayakan ikan itu. Sampai taruhan jabatan dari perangkat desa dia tinggalkan untuk menekuni pembudidayaan.
Tahun 1953, dimana ikan mujair mulai dikenal dimana mana, diperjualbelikan dan di konsumsi sebagai lauk yang bergizi, namun banyak yang tidak tahu siapa penemu ikan tersebut.Â
Dokumentasi sejarah dibuku Republik Indonesia Propinsi Jawa timur kala Mbah Miedjair mendapatkan kunjungan dari Asisten Wedono Kanigoro dan Pegawai Djawatan penerangan, diceritakan bahwa ikan mujair ini sangat terkenal jauh melampaui nama penemunya yakni Mbah Moedjair sebagai orang yang pertama kali memboyong ikan dari Kawasan pantai Serang ke desa Papungan.
Meninggalnya mbah Moedjair ditulis dalam surat kabar Algemeen Indisch di tahun 1957. Diberitakan bahwa mbah Moedjair meninggal pada tanggal 7 September 1957 merupakan soso yang dikenal sebagai penemu spesies ikan baru dengan kelebihan yang dimiliki spesies baru ini dengan berkembangbiak lebih cepat.
Mbah Moedjair adalah seorang pahlawan perikanan darat Indonesia. Patutlah kita berbangga dengan pencapaian putra bangsa yang diakui oleh dunia. Apresiasi yang telah beliau terima adalah penyematan nama spesies ikan ini dengan namanya yakni ikan Mujair, bintang jasa  dan penghargaan dari penguasa Hindia Belanda kala itu atas jasa mbaj Moedjair membudidayakan ikan mujair air tawar.Â
Dan banyak lagi penghargaan yang diterimanya dari pemerintah Indoensia maupun Internasional. Bahkan komite Internasional memberikan rasa terimakasih telah dapat menyumbangkan bahan makanan yang bergizi kepada umat manusia.
Mbah Moedjair satu dari sekian tokoh yang telah berjasa untuk kehidupan umat manusia. Layaklah kita mengapresiasi beliau sebagaimana pengarang ini membukukan biografi beliau dan sejarah beliau untuk dijadikan pengingat untuk generasi penerus bangsa ini. Saya bangsa kita akan besar apabila rakyatnya tidak melupakan sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H