Satu di antara yang biasa dilakukan dalam physical distancing ialah tetap berada di rumah. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan agar warga melakukan karantina mandiri minimal selama 14 hari (sejak April) demi menghentikan penyebaran virus corona penyebab COVID-19. Senada dengan hal tersebut, Kemenag DIY juga mengintruksikan kepada jajarannya untuk melaksanakan pekerjaan dari rumah (WFH).
Di sisi lain, tak sedikit dari kita yang merasa jenuh lantaran harus tetap berada di rumah. Terlebih lagi bagi mereka yang dalam sehari-hari kerap melakukan kegiatan di luar rumah untuk bertemu dengan banyak orang. Karena itu untuk sesuatu yang sangat urgen, diperpolehkan melakukan tugas diluar rumah dengan memperhatikan dan menjaga diri agar kesehatan tetap terjaga. Seperti memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter, rajin cuci tangan dengan hand sanitizer, selalu dalam keadaan suci (berwudlu) dan lain-lain.
Setiap keadaan pasti ada manfaat dan hikmah yang bisa aku petik sebagai pelajaran berharga. Menikmati manfaat  WFH selama pandemi virus corona COVID-19 versi pribadiku adalah :
 Pertama, untuk memperbaiki keuangan keluarga karena WFH berarti membatasi beragam rutinitas dan kegiatan yang ada di luar rumah. Sehingga secara tidak langsung kondisi finansial akan jauh lebih dapat diatur dan membuat keuangan bisa lebih efektif dan efisien. Karena dengan berdiam diri di rumah, dapat menekan pengeluaran untuk biaya transportasi, makan, dan sebagainya. Apalagi bagiku yang jarak tempuh ke madrasah PP 100km dengan kendaraan roda empat yang bahan bakarnya lumayan menguras kantong, tentunya WFH merupakan penghematan dompet.
Kedua mengurangi polusi karena anjuran di rumah saja yang ramai disuarakan di media sosial membuat banyak orang menghindari berkegiatan di luar. Hal tersebut secara tidak langsung memengaruhi kepadatan lalu lintas yang biasanya kerap aku lihat di jalanan. Apalagi untuk jalur AKAP rute perjalananku yang selalu dilalui bus yang ugal-ugalan karena dikejar setoran. Dengan pandemi ini jalur yang biasanya ramai tersebut menjadi sepi dan lenggang. Tak hanya itu, beberapa pusat keramaian juga mendadak jadi sepi. Dengan sedikitnya orang yang beraktivitas di luar, ternyata membuat sedikit polusi di udara sehingga membuat langit terlhat semakin bersih dan cerah.
Ketiga, memiliki banyak waktu karena WFH membuat aku memiliki banyak waktu bersama orang terdekat, terutama keluarga. Hal tersebut bisa menjadi momen yang tepat untuk mengisi waktu luang dengan anggota keluarga. Dapat melakukan berbagai kegiatan yang positif bersama keluarga seperti memasak, melakukan olahraga hingga membersihkan perabot rumah secara bersama.
Selama berada di rumah, aku juga memiliki waktu yang lebih untuk melakukan hobi menulis yang selama ini tertunda akibat dari kesibukan. Aku lebih fokus mengulik hobi, mengasah kreatifitas, menggali ide baru agar otak terus berkembang secara positif. Â Sehingga dengan WFH ini nantinya aku bisa menghasilkan beberapa karya buku yang bisa bermanfaat, baik untuk diri sendiri dan juga orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H