Mohon tunggu...
Etik Fadhilah
Etik Fadhilah Mohon Tunggu... Guru - Ikhlas Beramal

Apa yang kita lakukan tidak semuanya diketahui manusia, tapi tidak ada yang luput dari pengamatan Allah SWT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak adalah Anugerah Terindah

27 Juni 2020   05:03 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:18 11077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah dan titipan yang Allah SWT berikan kepada orang tua. Keberadaan anak sangat dinanti-nantikan oleh orang tua sebagai penyempurna kebahagiaan dalam keluarga. Tidak jarang pasangan yang belum dikarunia anak pun akan melakukan berbagai usaha demi mendapatkan anak. Karena rumah tanpa anak akan terasa sepi dan tidak berwarna.

Baca juga: Anak adalah Anugerah Tuhan yang Maha Esa sehingga Harus Dijaga dan Dirawat

Setiap anak punya keistimewaan dan keunikan sendiri karena itu adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Kita tidak punya kuasa dan tidak bisa memesan seperti apa anak tersebut baik itu wajahnya, tubuhnya maupun karakter anak tersebut. Itu semua hak prerogatif Allah SWT dengan sifat Qudrah dan Iradah-Nya yang akan memberikan anugerah amanah anak kepada kita. Kita hanya bisa memohon dan berdoa untuk anugerah dan amanah terbaik yang dihadirkan lewat anak-anak kita.

Anak merupakan titipan Allah SWT paling berharga yang harus dijaga, dirawat dan dididik. Anak ibarat kertas putih yang siap untuk ditulis dan dilukis sesuai keinginan orang tua. Jika orang tua dapat menjaga, merawat dan mendidiknya dengan benar maka anak tersebut akan menjadi penenang jiwa dan penyejuk hati yang akan mengharumkan nama baik orang tua.

Baca juga: Pekerjaan Rumah Tangga sebagai Wahana Pendidikan Anak

Dengan sendirinya keberadaan anak itu sendiri akan menjadi penyejuk dan penenang jiwa orang tua, terkhusus pada masa-masa lucu usia dini. Keberadaannya, semua tingkahnya, kelucuannya, akan menjadi penghibur bagi orang tua dan penghilang rasa penat. Tidak jarang orang tua yang jika sibuk dengan pekerjaannya, untuk sekadar refreshing ia akan bermain dan bercanda bersama anaknya. 

Dengan berjalannya waktu, usia kelucuan anak akan berkurang dan ia akan berkembang tumbuh besar. Sifat dan karakternya akan terbentuk, apakah menjadi anak yang soleh-solehah sehingga akan menjadi penyejuk hati dan penenang jiwa bagi orang tuanya, ataukah sebaliknya, anak akan mencoreng muka orang tua dan menghancurkan nama baik keluarga? Ini semua tergantung pada pengarahan dan pendidikan orang tua.

Baca juga: Tidak Ada Anak yang Nakal, Berikut Tips Mengembangkan Disiplin Diri Pada Anak

Untuk semua orang tua apapun jabatan dan profesinya, sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk membuktikan kehebatannya. Anak dirawat sendiri, dididik sendiri, diajar mengaji sendiri, dibentuk sesuai keinginan sendiri. Apapun hasilnya, itu merupakan penilaian dan tolak ukur keberhasilan yang sesungguhnya. Hebatnya orang tua terletak pada kesuksesannya dalam mendidik anak. Ingat pepatah "sirrul aba i fil abna i" bahwa rahasia bapak atau orang tua terletak pada anak. Ketika kita menjadi orang hebat dan sukses maka itu adalah kehebatan dan kesuksesan orang tua yang telah berhasil mendidik kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun