Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sisi Lain Tangis Bayi

1 Februari 2025   21:55 Diperbarui: 1 Februari 2025   21:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangis dari mulut mungil itu, tak selamanya menggemaskan

Saat ia tak kunjung reda, sekitar pun turut merana

Rewel terkadang tanpa penyebab, sulit ditebak

Membuat gaduh seisi rumah, jiwa raga kian lelah

Sisi lain tangis bayi, tak setiap orang memahami

Tubuh mungilmu mungki kepanasan, atau kegerahan

Sebuah gigitan semut mungkin menggagalkan tidur pulasmu

Gelegar suara mungkin mengejutkanmu

Bahkan refleks gerakan tanganmu mampu membangunkan lelapmu

Mimpi apa aku semalam, seharian bayi minta gendongan

Sisi lain tangis bayi yang kadang hanya membutuhkan dekapan sang ibu

Mungkinkah ia rindu, masa indah dalam perutku

Semua kebutuhan tak perlu susah payah mengupayakan

Sedang kini, ia harus berjuang menyusu sendiri

Oh bayi, kau penentram hati namun juga ujian bagi diri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun