Kau begitu menantikan hari itu
Hari di mana kau terlahir dahulu
Seringkali mendapat sambutan hangat
Meski tak meriah, terkadang pun tanpa sepotong kue
Bagimu yang penting hadiahnya
Karena hanya momen ini, kau berlimpah bahagia
Bahkan meski ayahmu tak menyertai di sana
Kau menghitung tanggal setiap hari
Menanyakan berapa bilangan hari
Seolah bayangan indah itu amat kau harapkan
Kue tart dan beragam mainan, diiringi nyanyian
Khusus untuk meramaikan hari lahirmu
Yang hanya setahun sekali diistimewakan
Versi kita sendiri, tak perlu undang teman tuk rayakan
Biarkan saja orang beranggapan
Kita tak seperti kebanyakan
Karena keluarga kita banyak anggota
Setahun tujuh kali, berbeda-beda bulan
Jika harus semua dirayakan
Entah berapa banyak kalian harus mengeluarkan kado
Bukankah lebih baik tak sebar undangan?
Yang pasti, itu bukan kewajiban
Hanya secuil momen istimewa, untuk merenungi diri
Usia bertambah, tanggung jawab pun bertambah
Jangan lalai pun lupa diri
Terus bertumbuh, berkembang perbaiki diri
Hingga habis masa usianya nanti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI