Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setetes Air Susu

30 November 2024   06:29 Diperbarui: 30 November 2024   06:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Putih warnamu mengisi pundi-pundi

Memancar bagai mata air, sumber kehidupan

Terkadang menetes, membasahi pakaian

Terus mengalir, susuri rongga kecil

Mulut mungil sang bayi, selalu siap memburunya

Tuhan ciptakan dua titik mata air kehidupan

Usai sebuah tali pusar hantarkan makanan

Darinyalah kehidupan bermula

Membuatnya bertumbuh jua berkembang

Kualitas tak tertandingi oleh susu racikan manusia sekalipun

Keajaiban air susu ibu

Tak sekadar obati lapar

Tak jua sekadar pelepas dahaga

Ia mata air kehidupan

Kebahagiaan jua kesejahteraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun