Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan untuk Ananda

26 November 2024   09:18 Diperbarui: 26 November 2024   09:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Remang cahaya kala pagi masih gulita

Tak ada siapapun terbangun dari tidurnya

Kecuali tubuh kecilmu yang menggeliat, terjaga

Langkahkan kaki ke luar kamar hingga pintu

Sejenak tanpa suara, kembali telah mengambil wudhu

Tak kusangka semenit berlalu

Saup-saup suara mengajimu

Terdengar dari bilik kamarku

Kesejukan mengalir dalam kalbuku

Alangkah bangganya diriku padamu

Kau lelaki tumpuan masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun