Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Anakku

25 November 2024   10:14 Diperbarui: 25 November 2024   10:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubaca rasa khawatirmu

Apa esok diriku masih menemanimu

Kubaca rasa khawatirmu

Bagaimana kau akan lalui ujianmu

Kubaca rasa khawatirmu

Siapa yang akan melayani kebutuhanmu

Sesekali ingatlah perjuanganku

Sejak pagi hingga malam-malammu

Kau cukup duduk diam menunggu

Apa pun kau mau, mendarat di pangkuanmu

Saat ini mungkin masih bisa

Namun nanti, aku tak lagi leluasa

Wahai anakku

Jika sewaktu-waktu aku tak ada di sampingmu

Janganlah bersedih

Bangkit dan lakukan sendiri urusanmu

Tempa dirimu agar mandiri

Bukan masanya lagi kau berpangku tangan

Bergeraklah, kerjakan semampumu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun