Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Buah Hati

13 September 2024   11:44 Diperbarui: 13 September 2024   11:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menghitung hari demi hari

Memeriksa perkembangan diri

Sudah sebesar apa janin dalam rahim ini

Kehadiranmu adalah sebuah keajaiban

Pertumbuhanmu selalu dinantikan

Setiap detak jantungmu, sebuah kebahagiaan

Tak setiap wanita dianugerahi dirimu

Tak setiap ibu sanggup memperjuangkan kelahiranmu

Maka kehadiranmu ke dunia adalah impian

Jikapun mesti bertumpahan darah

Meskipun nyawa mesti dipertaruhkan

Tangis pertamamu adalah penawar beratnya perjuangan

Jadilah anak yang senantiasa dirindukan

Baktimu yang kelak dinantikan

Jalan surga bagi orang tuamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun