Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Spiritual

9 Februari 2024   15:31 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertubi-tubi ujian melanda

Hilang pendamping pun pembela

Makin berat gangguan menyiksa

Tak lagi ada teman penawar luka

Tahun kesedihan luar biasa

Bagi Baginda Nabi tercinta

Pelita di tengah-tengah gulita

Sebarkan rahmat untuk semesta

Undangan itu dilimpahkanNya

Sebuah perjalanan penawar derita

Lintasi semesta diluar nalar manusia

Secepat kilat melesat sekelebat

Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

Terus naiki langit demi langit

Ditampakkan surga dan neraka

Bersua para Nabi terdahulu

Tiba dipuncak langit, sidratul muntaha

Perjumpaan terindah Sang Maha Pengasih

Menerima titah shalat untuk ummat

Isra' mi'raj hadirkan ketenangan

Tepis sandaran fana menuju puncak nan kekal

Titah shalat syaratkan hamba

Tundukkan jiwa hubungkan Pencipta

Ia dzikir pelindung diri

Peneguh iman peninggi takwa

Pengundang rahmat kasih sayangNya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun