Dunia dipadati lautan manusia
Manusia tempatnya salah dan lupa
Manusia benarlah teramat rapuh
Sebentar bahagia sebentar berduka
Satu masa di atas, satu masa di bawah
Dipergilirkan bagai cakra manggilingan
Tak kuasa menampik yang telah digariskan
Karna Dia penentu akhir kehidupan
Manusia terjatuh dalam kubangan dosa
Berlarut nestapa terpuruk derita
Kala ia tak bisa menerima nasibnya
Putus harap apalagi durhaka padaNya
Menutup jendela hikmah dan cinta
Selayaknya taubat memutus nista
Kembali lahir sebagai sebaik insan
Bukankah ketetapanNya takkan salah
Bukankah semuanya sudah tertakar
Manusia hidup haruslah diuji
Namun bermacam cara manusia menghadapi
Ada yang tetap kokoh berdiri, melangkah dengan pasti
Penuh harap pertolongan Gusti
Ada yang berjalan gontai, bingung arah tujuan diri
Ada pun yang tumbang, menyerah atas keadaan
Seolah ia makhluk paling sengsara
Lupa segala karunia yang pernah dirasa
Sekali-kali jangan begitu
Berat ringan pundak memikul
Kaki harus terus melangkah
Sandarkan hati pada yang hak diibadahi
Langitkan doa pada Rabb semesta
Pemilik kuasa tertinggi pencipta manusia
Jalani takdir penuh ridho dan sabar
Niscaya hati kan diliputi ketenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H