[caption caption="di sebelah kanan adalah USB Type A dan di sebelah kiri adalah USB Type C"][/caption]
Saya melihat produk MacBook terbaru yaitu MacBook New. Tidak seperti produk MacBook lainnya, MacBook New berbentuk sangat tipis. Apa yang membuat MacBook new sangat tipis?
Hal tersebut dikarenakan oleh USB Type C.
Apa itu USB Type C?
Untuk itu saya akan menjelaskan kegunaan USB terlebih dahulu. USB adalah standard bus serial untuk sambungan ke perangkat elektronik. USB dapat menghubungkan peralatan komputer atau laptop seperti mouse, keyboard, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB juga sebagai tempai penyimpanan data dan alat untuk mentransfer data. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.
USB yang seringkali kita gunakan adalah USB Type A. Tetapi, USB Type A menjadi kendala. USB Type A begitu besar dan sulit di taruh di kamera digital, handphone, perangkat-perangkat elektronik lainnya. USB Type A juga hanya dapat diplug satu arah. Seringkali kita kesal dan memutar-mutar agar USB kita dapat masuk ke posisi yang benar. Tetapi, USB Type C berbeda. Selain sangat kecil, USB Type C dapat diplug dua arah.
USB Type C memang belum seterkenal USB Type A. USB Type C belum sempurna dan masih dalam tahap finalisasi maka dari itu, USB Type C baru dapat digunakan di MacBook New. Tetapi, para penemu melihat potensi besar bahwa teknologi USB akan berpindah dari Type A ke USB Type C. Hal tersebut dikarenakan USB Type C memiliki banyak keuntungan yaitu dapat mendukung USB 3.1. USB 3.1 adalah USB dengan seri terbaru yang memiliki bandwidth dua kali lipat dari USB 3.0. Bandwidth dua kali lipat artinya lebih cepat dua kali lipat mencapai 10 GB. Selain itu mengeluarkan keluaran yang dayanya mencapai 100 watt dan 5 ampere. Itu artinya melewati USB Type C dan USB 3.1, laptop dapat disupply dayanya melewati port tersebut. Berbeda dengan sebelumnya bahwa USB Type A port hanya dapat menyuplai daya perangkat lain seperti handphone.
Hal itu yang menyebabkan MacBook New sangatlah tipis dikarenakan port di laptop tersebut hanyalah satu. Port tersebut dapat digunakan untuk menjadi supply data untuk laptop, menyuplai data, penghubung ke perangkat-perangkat lainnya, dan masih banyak lagi. Jadi hanya dibutuhkan satu kabel untuk semuanya. Itu sangatlah efisien.
Tetapi, tunggu dulu! Ternyata selain memiliki keuntungan, USB Type C memiliki kekurangan. Port USB hanya satu jadi bagaimana jika saya ingin mencharge laptop saya, mencharge handphone saya melalui laptop, dan ingin mentransfer data dari digital camera saya ke laptop?
Saya perlu membeli connector sehingga dari satu port tersebut bisa melakukan 3 hal tersebut secara bersamaan. Saya harus menghabiskan uang saya dan bahkan connector juga dibataskan jumlahnya saat sekali pakai. MacBook New memberikan suatu alat yang terdiri dari berbagai macam port dan alat tersebut memiliki kabel yang dapat tersambung ke port USB Type C. Bukankah hal itu sangat merepotkan untuk membawa laptop dan kemudian alat tersebut?
Masalah terakhir adalah apakah untuk 10 tahun kedepan kita masih membutuhkan USB untuk berkomunikasi?
Di jaman sekarang ini, manusia lebih sering berkomunikasi wireless (tanpa kabel). E-mail, contact, kalender, file, dan berita semuanya sudah tersinkronisasi di cloud perangkat Anda tanpa pernah memerlukan kabel. Bluetooth, NFC, Wi-Fi Direct, dan AirDrop semuanya dapat menggantikan USB untuk transfer file. Bahkan, Miracast dan AirPlay dapat menghubungkan perangkat ke TV tanpa kabel juga.
Printer dan kamera bahkan sudah dilengkapi dengan fitur Wi-Fi. Â Maka dari itu, USB harus berjuang keras untuk 10 tahun ke depan agar tetap dapat bertahan di pasaran. Teknologi Wireless yang tentunya pasti akan terus berkembang. Jika pengguna tidak dapat melihat kegunaan USB yang signifikan dan menjadi kebutuhan bagi pengguna, pengguna akan meninggalkan USB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H