"Yang kedua mengenai nasihat tidak boleh terkena sinar matahari. Yang aku lakukan adalah membeli mobil yang baru yang akan menghalangi aku dari sinar matahari langsung dan aku juga menyewa para penjaga agar selalu memayungi aku saat aku ingin pergi keluar agar aku tidak terkena matahari."
"Dan yang terakhir, aku selalu memakan seribu ikan sarden, tongkol, bandeng setiap harinya. Nah, seperti yang kamu lihat, aku sudah menjalankan nasihat ayah. Tapi bagaimana bisa nasib kita berbeda. Ayah pasti memberikan nasihat lain kepadamu yang tidak ku ketahui."
Ron yang mendengar penjelasan Sam hanya bisa tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kamu malah tertawa!? Apa yang lucu?" tanya Sam kesal.
"Kakak.... kakak salah mengartikan nasihat yang di maksud oleh  ayah," kata Ron.
"Apa yang kamu bilang? Bagaimana mungkin aku salah mengartikan nasihat ayah?" tanya Sam bingung.
"Nasihat-nasihat yang diberikan ayah memang terlihat mudah, tapi memiliki arti yang lebih dalam dari pada yang nampak," kata Ron.
"Aku tidak mengerti. Jelaskan padaku dan jangan bertele-tele seperti ini," pinta Sam.
"Bagini, mengenai nasihat ayah yang pertama. Ayah meminta kita bekerja sebelum ayam berkokok yang artinya kita harus berangkat bekerja pada pagi hari karena dengan bekerja lebih pagi dari orang lain apa yang kita dapat juga akan lebih. Dan yang kedua, sebenarnya lanjutan dari nasihat yang pertama dimana dengan kita berangkat kerja pagi saat matahari belum terbit sepenuhnya dan pulang saat matahari terbenam. Dan yang terakhir, sebenarnya ayah ingin mengatakan bahwa kita sebaiknya makan dengan seadanya seperti ikan teri yang lebih murah dari ikan-ikan yang kakak makan selama ini," jelas Ron.
Mendengar penjelasan Ron, Sam hanya menatap bingung tidak percaya bahwa selama ini dia telah salah mengartikan nasihat dari sang ayah. Padahal sebagai kakak dia harusnya lebih bisa mengerti arti dari nasihat itu, sehingga dia bisa menjadi panutan adiknya bukan kebalikkanya seperti yang dia alami.
Sam menatap Ron dan berkata pelan dan jelas,"maafkan aku, Ron. Aku telah menuduhmu yang tidak-tidak. Ternyata aku yang salah mengartikan nasihat ayah. Mulai sekarang aku akan menjalankan nasihat ayah dengan benar dan akan memulai semuanya dari bawah lagi."