Semua murid-murid menjawab, “baik Pak. "
   Semangat latihan mereka pun muncul kembali dan mereka melanjutkan latihan, tapi lebih serius lagi. Tak terasa ujian pun tiba, latihan ditiadakan.
   Setelah ujian sekolah libur 2 minggu, semua murid-murid pun pulang ke kampung halamannya masing-masing dan pada tgl 2 Januari pun kembali masuk sekolah. Mereka sekolah seperti biasa, dan melanjutkan latihan pada hari Kamis dan Jumat, mereka pun mulai menyiapkan pakaian untuk puncak lustrum dan menyiapkan perlengkapan.
  Tanggal 11 dan 12 Januari sekolah melaksanakan gladi kotor, disitu banyak pertunjukan yang ada mulai dari tarian adat, permainan orkestra, band dan pentas dari daerah lain oleh kelas lain juga. Saat gladi kotor selesai, mereka semua di evaluasi kekurangan-kekurangannya, mulai dari terlalu banyak orang yang di belakang papan, perkap yang berulah dll. Tapi itu membuat mereka semakin bersemangat untuk latihan dan memperbaiki kesalahan. Gladi bersih tiba pada tanggal 15 Januari, berlangsung sangat lama karena ada latihan buat misa, saat itu kelas A pun kali ini kembali kompak dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kemarin, mereka pun berhasil tanpa ada kesalahan. Mereka semakin semangat menunggu besok yaitu puncak lustrum.
   Hari puncak lustrum pun tiba, murid-murid pergi ke sekolah lebih awal untuk menyiapkan make up dan properti, sementara kelas 11 dan 12 mengikuti misa, siswa kelas 10 bersiap untuk pentas. Setelah misa, semua murid pun kembali bersiap di Pendhapa, pertunjukan pertama dari orkestra, tampilan mereka sengat bagus dan mereka sangat kompak, dan mulailah tampilan dari siswa kelas D menampilkan budaya dari Papua, pertunjukan mereka sangat bagus. Kemudian siswa kelas C pun menampilkan budaya Sulawesi, pertunjukan mereka menarik karena ada fashion show memakai baju adat. Kelas E pun menunjukan penampilan mereka dengan drama, dan tarian. Akhirnya jeda sebentar, dan dilanjutkan dengan band, yang lagunya diambil dari puisi, sangat bagus dan bermakna, dan tibalah kelas A yang menampilkan budaya Sumatera, mereka sangat tegang tapi mereka semua bersatu sehingga apa yang mereka tampilkan maksimal. Saat tampil mereka melakukannya dengan sangat baik, mereka semua bersatu walaupun sempat ada masalah tapi mereka berhasil menyelesaikan bersama-sama, itu semua karena persatuan mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI