'Guru Besar Fisika Universitas terkenal ditemukan tak bernyawa di apartemennya' headline berita online itu di forward di hampir WA (WhatsApp) grup yang kumiliki. Semuanya bertanya tentang kebenaran berita itu.
Sebelum mereka bertanya, sebenarnya aku masih mencoba mengkonfirmasi kebenaran berita itu dari asistennya. Tapi, Bang Irman, asistennya tidak menjawab. Telepon, WA bahkan instagramnya pun tidak ada respon.
Berita kebenaran meninggalnya Guru Besarku kuyakini sebagai informasi valid setelah situs resmi Kampus Universitas Sains Utama mengucapkan belasungkawa.
Sungguh kehilangan yang besar bagi kampus dan tentu kami mahasiswanya. Beliau adalah seorang guru besar yang rendah hati dan tidak pelit berbagi ilmu. Selain kebermanfatan ilmunya yang tidak saja terasa oleh akademisi, tetapi juga pemerintah daerah dan pastinya lingkungan sekitar rumahnya.
Tak sedikitpun dalam benakku, ia akan meninggal dengan tragis. Apalagi sepengetahuanku beliau tidak memiliki musuh. Sebagai dosen senior, beliau sangat kami hormati. Kebaikan beliau cukup dikenal, hingga Pak Dani, cleaning service di laboratorium sampai sesenggukan menangis karena kini lelaki tua yang sudah seperti ayahnya telah berpulang
Beliau adalah dosen pembimbingku saat S1, dan S2. Bahkan saat ini, beliau juga merupakan promotor utama dalam studi S3. Kedekatan dengan beliau seperti kedekatan seorang anak dan ayahnya. Dan itu hampir dirasakan oleh semua yang dekat dengannya, murah senyum, senang bercanda dan yang pasti beliau sangat dermawan.
Setiap ada projek penelitian, yang pastinya kami diikutsertakan, honor beliau selalu minta untuk di bagikan ke semua staff di Departemen Fisika Murni. Otomatis do'a agar beliau selalu sehat, berkah dan berumur panjang adalah hal yang biasa, selain ucapan terima kasih.
Teka-teki siapa pembunuh beliau, menjadi topic yang selalu muncul pada setiap berita TV. Juga kami, mahasiswa beliau yang menerka-nerka siapa sebenarnya yang tega membunuhnya.
Polisi sangat hati-hati dan bekerja keras, karena walau bagaimanapun Profesor Harun adalah orang penting, dan sangat dekat dengan kepala daerah. Bahkan, setingkat Kapolda begitu perhatian terhadap kasus pembunuhan ini.
Akhirnya, siaran pers tentang siapa pembunuh dan motif pembunuhan Profesor di gelar oleh pihak kepolisian. Dan... pembunuhnya adalah mahasiswanya sendiri,......inisial SR. Wajahnya begitu tenang, seperti tidak ada penyesalan.
"Bukannya itu Sam!" Bang Irman asisten Prof, mengenali pelaku itu