Mohon tunggu...
Erick Sudarmo
Erick Sudarmo Mohon Tunggu... Seniman - Silahkan kalau ingin tukar pikiran dan berdiskusi sebagai sesama manusia. Open discussion -- 0877 1156 4456

Saya adalah manusia biasa yang penuh kekurangan dan kekhilafan; serta selalu mau untuk belajar dan memperbaiki diri kearah yang lebih baik demi kehidupan berbangsa, bernegara dan sebagai salah satu warga dari dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menuju Proses Kepunahan Kemanusiaan dalam Dunia Kerja

4 Mei 2019   11:53 Diperbarui: 4 Mei 2019   12:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia kerja adalah suatu lingkup luas yang mencangkup intelektualitas, integritas, kapabilitas, dan esensi hakekat manusia dalam mendapatkan penghasilan dimana berguna untuk menunjang hidup mereka sendiri; termasuk kebutuhan keluarganya. 

Tetapi ketika seseorang sudah memasuki dunia kerja dan melakukan langkah awal dalam menjalani pekerjaannya, banyak sekali hambatan dan rintangan yang terjadi setiap saat dalam dunia kerjanya. 

Sebagian besar hambatan dan permasalahan adalah bukan dari kesulitan dari bidang pekerjaan yang digeluti, tetapi lebih dikarenakan oleh kurang manusiawinya suasana dan lingkungan pekerjaan yang sedang digeluti.

Antara karyawan satu dengan yang lain sering sekali terjadi kesenjangan sosial yang terjadi, bahkan memungkinkan salah satu pihak untuk merendahkan manusia yang lain. Contoh sederhana yang sering timbul adalah ketika 2 orang karyawan yang berjuang bersama sama dari awal karir ( anggap saja si A dan si B ), si A mengalami promosi dimana menyebabkan si B berada 1 atau 2 tingkat posisi lebih rendah dari si A. 

Ketika hal ini terjadi, sikap A kepada B berubah secara drastis dimana A berfikir bahwa sekarang B adalah bawahan dan berbeda posisi jenjang jabatan dengannya, oleh karena itu A "berhak" untuk memerintahkan pekerjaan apapun kepada B tanpa memikirkan status B adalah hanya SEORANG MANUSIA  biasa. B tidak punya hak untuk memberikan pendapat atas inisiatif dan argumennya tentang segala seseuatu yang bersangkutan dengan pekerjaan yang diberikan oleh A. 

Disaat B ingin berkreasi untuk meningkatkan kualitas dan performa kerjanya, A berusaha menekan habis-habisan sehingga B tidak bisa berkembang dalam pekerjaannya dengan tujuang supaya dirinya tidak tersaingi oleh B; bahkan A pun tidak segan-segan untuk mempersalahkan setiap tindakan B dalam pekerjaan yang sedang dilakukan. 

Sampai pada akhirnya, B "diminta" mengundurkan diri oleh A dikarenakan dianggap terlalu kritis dan vokal akan pekerjaannya. Ini adalah salah satu contoh punahnya nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia kerja -- Saling menekan, menyikut,memfitnah, dan menghancurkan --.

Perubahan posisi dalam dunia kerja bisa membuat sikap seseorang berubah secara drastis terhadap orang lain; padahal pada kenyataannya mereka tetaplah karyawan biasa dan tetaplah memiliki kodrat yang sama -- yaitu sebagai manusia. 

Harta, tahta, jabatan, dan status ekonomi....mampu membuat manusia untuk tidak-memanysua-kan orang lain; terutama terlihat di dalam dunia pekerjaan; walaupun tidak semua seperti itu, tetapi sebagian besar manusia tersilaukan oleh kemanisan dari dunia kerja sehingga me-mahit-kan manusia yang lain dimana memiliki status yang sama sebagai karyawan suatu perusahaan dan kodratnya yang sama sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan dan kekhilafan.

Pertanyaan yang harus kita renungkan :

1. Apakah kita benar manusia seutuhnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun