Pada dasarnya parkir adalah kebutuhan umum yang berfungsi melayani. Sistem Parkir merupakan salah satu komponen penting atau aspek tak terpisahkan dalam kebutuhan sistem transportasi. Di indonesia sendiri kebutuhan parkir cenderung meningkat dari tahun ketahun seiring terus bertambahnya jumlah kendaraan. Pada kondisi seperti ini tentunya akan terjadi pertambahan permintaan kebutuhan ruang parkir yang apabila tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan masalah. Masalah parkir akan menjadi semakin serius dengan besarnya arus urbanisasi yang terus meningkat, pesatnya tingkat pertumbuhan kendaraan, dan tekanan dari pabrik produsen kendaraan bermotor. Data ASEAN Federation Automotive menunjukkan bahwa Indonesia masih memimpin penjualan otomotif di kawasan Asia Tenggara pada semester-1 2017. Penjualan mobil di Indonesia periode Januari-Juni tahun ini mencapai 533.570 unit, naik 0,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Indonesia menjadi negara dengan penjualan outomotif terbesar di negara ASEAN yakni mencapai 33% dari total 1,61 juta unit.
Kenaikan jumlah kendaraan tiap tahun juga ditunjukkan oleh Data Pusat Statistik Nasional pada tahun 2015. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 121,4 juta unit. Angka tersebut terdiri dari 81,5% sepeda motor, 11,1% mobil penumpang, 5,5% mobil barang, serta 2% bis dari total kendaraan.
Melihat permasalahan parkir seperti ini, kita dapat berkaca pada teknologi parkir di negara Jepang. Negara dengan sebutan Matahari Terbit ini membuat inovasi smart parking berupa tower parking sistem puzzle (parkir automatis dengan sistem bersusun). Gedung parkir dibuat bersusun yang setiap susun/tingkatnya mampu menampung banyak mobil yang mana kerjanya diatur dengan sistem. Tempat parkir unik ini dibuat untuk menghemat ruang kota di negara yang menjadi salah satu produsen mobil tersebut. Pemilik kendaraan tidak perlu menuju tempat parkir kendaraan, karena ada mesin yang akan mengantarkan kendaraan menuju slot parkir. Selain hemat tempat, smart parking ini juga menghemat waktu dalam memarkir dan mengeluarkan mobil dari ruang parkir karena hanya memerlukan waktu beberapa detik saja. Pengendara tak perlu berputar mengelilingi tempat parkir mencari slot parkir yang kosong untuk memarkir mobilnya. Sistem kerja pada smart parking ini menggunakan konsep lift yang biasa dijumpai pada gedung-gedung tinggi. Lift dirancang sedemikian rupa dapat bergerak bebas yang pada dasarnya digerakkan oleh motor listrik.
Mobil yang akan diparkir masuk ke dalam lift melewati sebuah pintu. Mobil yang akan diparkir dideteksi secara otomatis menggunakan sensor (metode identifikasi otomatis) sehingga memudahkan dalam pengenalan kendaraan. Jika posisi mobil sudah tepat, maka sensor akan memunculkan tulisan “OK”. Pemilik kendaraan cukup mengambil kartu pada kotak mesin yang sudah disediakan di depan pintu parkir, kemudian menyeken kartu tersebut pada read card yang sudah disediakan pada kotak mesin. Setelah itu mobil akan diparkir secara otomatis dengan memindahkan mobil menggunakan lift untuk di tempatkan pada slot parkir yang kosong.
Smart parking ini bekerja berdasarkan prinsip lift yang merupakan aplikasi dari konsep katrol. Katrol adalah pesawat sederhana yang berfungsi memudahkan pekerjaan manusia untuk mengangkat beban yang berat. Bagian utama katrol terdiri dari suatu roda yang berputar pada porosnya serta memiliki alur tertentu disepanjang sisinya yang akan ditempati tali atau kabel. Prinsip kerja katrol adalah menarik atau mengangkat suatu benda dengan menggunakan roda/poros sehingga beban menjadi lebih ringan. Ujung tali dikaitkan ke beban, ujung lainnya ditarik oleh kuasa sehingga roda katrol akan berputar.
Lift yang berada di hoistway tergantung oleh tali baja yang dihubungkan dengan katrol dan ujung tali baja yang lain dipasang sebuah bobot pengimbang (counterweight). Katrol digunakan untuk mengubah arah gaya yang digunakan, yaitu memindahkan gaya linier pada sebuah beban sehingga beban tertarik dan mobil yang diletakan pada lift dapat dipindah. Lift dan counterweight bergerak sepanjang rel vertikal. Jika slot parkir yang tersedia dibawah lift maka mobil akan diturukan ke bawah, sedangkan jika slot parkir yang tersedia berada diatas lift maka mobil akan di naikan keatas. Selanjutkan untuk memposisikan mobil pada slot parkir yang kosong, mobil dapat digerakan ke kiri-kanan, depan-belakang, atau berputar dengan bantuan rel pemandu yang berada di pijakan bawah mobil. Sementara untuk mengeluarkan mobil, pemilik mobil cukup memasukan kartu parkir ke dalam kotak mesin. Mobil nantinya akan diturunkan menggunakan mesin lift. Jika mobil sudah sampai dilantai dasar, plat lift pijakan mobil akan berputar 180 derajat hingga membuat bagian depan mobil mengarah ke pintu keluar.
Adanya tower parking sistem puzzle ini diharapkan akan menjadi solusi atas keterbatasan lahar parkir di Indonesia. Akan sangat bermanfaat jika smart parking di negara Jepang tersebut diterapkan di kota-kota besar di Indonesia yang begitu sangat padat. Dengan adanya ruang parkir yang memadai harapannya dapat membenahi masalah parkir dan menyeimbangkan sistem mobilitas perkotaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H